Jaksa Bagus kembali menanyakan ahli mengenai postingan terdakwa tanggal 15 Juni 2020 yang menyebutkan adanya konspirasi busuk dan covid adalah konspirasi.
"Maknanya apa?" tanyanya. "Ini sebuah pernyataan dan mungkin terlapor punya data terkait postingan itu," jelas Wahyu.
"Pernyataan itu menurut terlapor ada konspirasi busuk. Bisa dimaknai persekongkolan yang tidak baik. Tersirat pemosting menyatakan Covid-19 tidak semenakutkan seperti yang diberitakan. Sedangkan wake the fuck off adalah ungkapan penyemangat. Tapi bisa ini bermakna sebuah ejekan," terang Wahyu.
Ditanya jaksa dari postingan-postingan yang diunggah terdakwa, itu masuk kategori mana, Wahyu mengaku tidak bisa menjawab kalau hanya satu persatu.
“Ini harus secara keseluruhan dari keseluruhan postingan yang dibuat terdakwa," ucapnya.
Saksi Gelagapan
Tiba giliran tim hukum Jerinx.
Adalah Sugeng yang terlebih dahulu menanyakan Wahyu terkait keahliannya. Dari beberapa pertanyaan yang dilontarkan, Wahyu tampak gelagapan.
Sugeng seolah menggurui Wahyu mengenai linguistik yang berhubungan dengan ilmu lain.
Pula saat ditanyakan menanyakan variabel profesi.
"Saya kasi tahu, profesi itu berbasis keilmuan, independen, mengabdi kepada kepentingan kemanusiaan, ada kode etik, ada dewan kehormatan," papar Sugeng.
Ketika Sugeng menjelaskan makna kata kacung yaitu yang bermakna pelayanan atau ketertundukan. Wahyu pun hanya bisa menyetujui.
"Bisa dikatakan seperti itu," tandasnya.