TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Musisi yang juga seorang pengacara berjuluk 'The Singing Lawyer' Kadri Mohamad, menghidupkan lagi band rock pertamanya yang cukup lama vakum yaitu "Endrass". Kebangkitan Endrass ditandai dengan merilis single terbaru karya dari Kadri sendiri berjudul "Tak Kan Datang".
Pada awalnya Endrass merupakan sebuah komunitas drummer pertama di Indonesia, yang didirikan pada tahun 1983 oleh Ekki Soekarno, dimana Kadri Mohamad menjadi vokalis andalan di komunitas tersebut.
Ide menghidupkan kembali Endrass yang sudah bertahun-tahun lamanya vakum datang dari Kadri. Ia mengajak teman-teman lainnya yaitu Ekki Soekarno (Bass), Maully Gagola (Gitar), Syamsul (Drum) dan Dana Reinardi (keyboard), untuk tetap berkreativitas meskipun dalam masa Pandemi Covid-19.
“Ceritanya pas PSBB di bulan Maret kemarin, efek stay-at-home, saya tantang temen temen lama Endrass untuk tetap produktif di era pandemi. Yuk bikin lagu bagus dengan sound dan kemasan modern, sampai ke video klip dan art work nya harus keren. Buktikan bahwa musisi senior selalu update dengan jaman. Jangan tampil jadoel!” ungkap Kadri kepada para wartawan melalui zoom meeting, Senin, (19/10/2020).
Lagu "Tak Kan Datang" ini menurut Kadri selaku pencipta lagu, themanya bercerita tentang cinta, yaitu tentang seorang perempuan yang ditinggal pacarnya karena tidak bisa lepas dari narkoba yang menjeratnya.
Sedang aransemennya dibantu oleh Popo Fauza yang bersama anggota Endrass lainnya mengemas lagu ini sehingga menjadi lebih menarik dan kekinian.
Dalam kesempatan yang sama Ekki Soekarno yang selama ini dikenal sebagai seorang drummer, namun dalam projek ini ia memilih bermain bass, turut menjelaskan tentang proses rekaman, mixing hingga masteringnya.
"Penggarapan lagu "Tak Kan Datang" ini dilakukan di Studionya Once di Pondok Pinang dengan protokol kesehatan ketat, mulai recording sampai mastering kira-kira makan waktu sebulanan. Sebelum masuk proses recording kita awalnya latihan-latihan dulu dari rumah masing masing karena work-from-home", tambah Ekki.
Setelah proses rekaman dan mixing, untuk urusan mastering dipercayakan kepada Kelana Halim yang pernah dipercaya untuk mixing lagunya U-2.
Proses selanjutnya adalah pembuatan video klip. Tantangannya adalah bagaimana mem-visualkan lirik supaya tidak terkesan vulgar. Endrass menunjuk anak anak muda Bandung @wordshelf.id dan @freelensestudio sebagai pembuat video klip motion graphic.
Penggambaran narkotika ditampilkan dalam bentuk semi animasi dalam balutan ragam warna dan perumpamaan sehingga terlihat menarik.
Untuk distribusi digital single ini, Endrass mempercayakan kepada label kondang Aquarius Musikindo. Video klip lagu " Tak Kan Datang" mulai hari ini sudah dapat dilihat di channel youtube Aquarius Musikindo.
Sedang unutuk artwork Endrass mempercayakan kepada Hardi Budi (fotografer pemenang berbagai award internasional) dan Dedi Dude (design grafis pemenang AMI Awards 2016) yang berkolaborasi dalam elaborasi penciptaan artwork serta desain grafis yang sangat ciamik.
Perempuan bermimpi sedang berenang bersama ikan cupang lengkap dengan goggle-mask kacamata renang dan pemilihan warna hijau serta merah burgundy yang disertai dengan coretan sederhana dari judul single Endrass “Tak Kan Datang” memperlihatkan kelas dari artworknya. Ini gambaran tokoh perempuan dalam lagu.
Single perdana dari Endras ini tak luput dari pengamatan Pemerhati musik sekaligus Ketua PWI Jaya Seksi Musik Film dan Livestyle Irish Riswoyo.
Menurutnya lagu ini menarik dan unik, karena meskipun digarap dengan menyesuaikan jaman, tetapi tidak menghilangkan ciri khas dari Endrass itu sendiri.
"Perpaduan antara power dan vokal yang khas dari Kadri, dengan musik khas Endrass yang berbasis ritmik permainan drum ala Syamsul yang terkenal unik dan tidak biasa itu, mampu membentuk signatur yang kuat dan khas pada musik Endrass dalam lagu ini. Saya pikir keunikan yang ditawarkan oleh Endrass lewat single perdana 'Tak Kan Datang' ini akan mendapat respon yang positif dan disenangi oleh kalangan anak muda jaman sekarang (milenial)," jelas irish.
Secara historis, Endrass merupakan band panggung era 80an, jadi belum pernah merilis album maupun single.
Pada waktu itu Endrass memiliki sekitar 100 band binaan, yang sebagian besar adalah muris-murid drum dari Ekki Soekarno dan Syamsul yang mengajar di Yayasan Musik Indonesia (YMI).
Kadri sukses mempersatukan mereka kembali disaat mereka punya waktu luang saat pandemi.
Sebelumnya Ekki Soekarno sibuk dengan Festival Drum dan Perkusi (IDP Festival), dikenal sebagai drummer sarat prestasi pemenang beberapa festival drum dan juga drummer dari band legendaris Symphony bersama Fariz RM.
Sementara Syamsul tercatat menjadi guru beberapa drummer band Top Indonesia seperti drummer band Sheila on 7, Sore dan Efek Rumah Kaca.
Syamsul pernah mendukung band RIT dan Gank Pegangsaan sebagai drummer. Lalu Maully Gagola adalah gitaris Staff band bersama Addie MS dan Ikang Fawzi. kemudian Dana Reinardi adalah keyboardis band 80an bernama Punk Modern Band yang menguasai party party disekitar Jakarta Selatan saat itu.
Sedangkan Kadri sudah tidak asing lagi, terus memantapkan karir sebagai Top Indonesian Lawyer dan saat ini sangat aktif dalam berbagai komunitas musik
selain menjadi vokalis Band The KadriJimmo. Dalam single pertama Endrass ini Kadri juga bertindak sebagai executive producer sekaligus vokalisnya.
Berikut Lyrik lagu "Tak Kan Datang".
Sudah ku ingat kan tapi kamu tak mau dengar. Aku sudah bosan melihatmu tak pernah sadar. Jangan menangis meraung, jangan mengutuk diri sendiri jangan sesali apa yang telah terjadi, sudah sampai disini, ku putuskan sementara
Sudah kuberdoa agar tuhan mengampuni, mestinya kau malu sudah lewat masa begini. Jangan menangis meraung, jangan mengutuk diri sendiri, jangan sesali apa yang terjadi, sudah sampai disini sayang ku. Ku putuskan sementara hubungan kita sampai kamu nanti, tinggalkan itu. Aku tak kan datang, takan datang kerumah mu.
Kadri membuktikan bahwa musisi senior selalu update dengan jaman dan tidak tampil jadoel