Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua serial asing dari India dan Turki berjudul 'Lava & Kusha' dan
'Shehrazat' siap menemani para pecinta serial di Indonesia.
Serial 'Lava & Kusha' bercerita tentang pengorbanan untuk membuktikan sebuah cinta.
"Serial Lava & Kusha diperankan oleh pemain Dewi Radha dan Dewa Krishna di serial Radha Krishna
yang saat ini sedang tayang di ANTV sehingga penonton pasti sudah tidak asing dengan keduanya,"
ujar Gunawan - Senior Manager Acquisition & Distribution ANTV dalam siaran pers yang diterima
Tribunnews.com, Minggu (1/10/2020).
"Cerita pengorbanan Shinta menjadi simbol kekuatan cinta dan kasih yang pastinya menjadi daya
tarik serial ini," lanjutnya.
Untuk serial Shehrazat, Gunawan mengakui bahwa banyak permintaan dari masyarakat untuk kembali
menayangkan serial tersebut.
Baca juga: Serial India Radha Krishna dan Sinetron Hati yang Terluka Siap Tayang di Layar Kaca Indonesia.
Gunawan tak menampik bahwa serial tersebut memiliki banyak penggemar di Indonesia.
"Selain itu, permintaan untuk kembali menayangkan ulang serial Turki juga cukup banyak mengingat
dulu ANTV merupakan pelopor serial-serial Turki di televisi nasional," ucap Gunawan.
"Oleh karena itu kami hadirkan kembali Shehrazat yang dulu cukup digemari pada masanya untuk
menemani waktu santai bersama keluarga di rumah," jelasnya.
Lava & Kusha berawal dari cerita Shinta (Shivya Pathania), istri Rama (Himanshu Soni) sekaligus
Ratu Ayodhya yang terpaksa memutuskan untuk mengasingkan diri dan tinggal di hutan karena para
pria di Ayodhya memandangnya tidak suci lagi setelah pulang dari istana Rahwana.
Khawatir akan merusak nama dan kemuliaan Rama, Shinta tetap teguh pada pendiriannya untuk pergi walaupun sedang hamil dan Rama sempat tidak mengizinkannya.
Shinta berjuang untuk hidup sendirian di hutan, lalu ia sampai di sebuah asrama pendeta dimana
namanya diganti menjadi Vandevi.
Disanalah Shinta kemudian melahirkan putra kembarnya yang diberi nama Lava (Harshit Kabra) dan Kusha (Krish Chauhan).
Shinta selalu membacakan Ramayana (kisah hidup dewa Rama) dan mengajarkan mereka untuk selalu percaya pada Dewa Rama.
Namun suatu hari mereka mengetahui bahwa Rama mempunyai andil dalam pengasingan Shinta, hingga mereka kecewa dan menolak untuk membaca Ramayana lagi.