"Termasuk Gisel sekalipun kalau ternyata terbukti lalai melindungi koleksi pribadinya sampai akhirnya tersebar," ungkapnya.
"Dia harus bertanggung jawab kepada semua pihak yang terpaksa berdosa karena menonton koleksi yang tidak patut seperti itu," imbuhnya.
Kejadian ini, menurut Don Bosco, dapat menjadi pelajaran berharga bagi siapapun.
"Harus dijadikan sebagai pelajaran berharga bagi siapapun untuk berhati-hati dalam membuat konten negatif yang dapat merusak moral publik," ungkapnya.
Kelola Media Sosial dengan Baik
Sementara itu Don Bosco mengingatkan agar masyarakat Indonesia bijak dalam menggunakan sosial media.
"Dalam urusan sosial media, batas antara ruang personal dengan ruang publik sangat tipis.," ungkapnya.
Ia mengingatkan agar senantiasa menjunjung etika.
Baca juga: Perasaan Gisel Campur Aduk Hadapi Kasus Video Syur Mirip Dirinya, Khawatirkan sang Anak
Sebab menurutnya, pelanggaran hukum biasanya diawali oleh pelanggaran etika.
"Etika bersosial media dapat melindungi privacy pemiliknya."
"Siapapun jika urusannya melanggar etika atau tidak, yang bertanggung jawab itu kita sendiri."
"Kalau digunakan untuk melanggar etika, akan melanggar hukum," ungkapnya.
Ia menyebut jika sosial media dikelola secara baik akan menghasilkan citra yang baik pula bagi pemilik.
(Tribunnews.com/Daryono/Gilang Putranto/Bayu Indra Permana)