Namun sayangnya, selama 3,5 tahun, ia tidak dapat menyelesaikan pendidikannya tersebut.
Karena pengalaman kehidupannya yang keras, ia pernah diculik, disiksa, hingga hampir ditembak dan overdosis.
Namun setelah kejadian itu, ia berniat untuk berubah dan memperbaiki diri.
Sejak itu, ia menjual motor kesayangannya demi biaya sekolahnya di luar negeri di Brownsville, Texas, Amerika Serikat, pada 1997.
Setelah berhasil lulus dan mendapat lisensi pilot, selang beberapa lama sekolah penerbangannya itu bangkrut.
Juna terpaksa pindah ke Houston untuk melanjutkan pelatihannya mendalami bidangnya tersebut.
Namun sayangnya, karena adanya krisis moneter, membuat orang tuanya kesulitan ekonomi.
Chef Juna terpaksa harus mencari uang sendiri untuk membiayai kehidupannya di sana.
Sejak itu ia menjalani profesi sebagai koki, pekerjaan ini ia tekuni secara tidak sengaja.
Kemudian, ketika kembali ke Indonesia, ia dipercaya dan mendapatkan tawaran sebagai seorang koki.
Ia menjabat sebagai Executive Chef di Restoran Jack Rabbit Jakarta, namunĀ tahun 2011 ia memutuskan untuk mengundurkan diri.
Kemudian ia menjadi juri di ajang pencarian bakat memasak, yaitu MasterChef Indonesia.
Karena karakternya yang tegas dan kritikannya yang pedas tersebut, membuatnya semakin dikenali oleh publik.
(Tribunnews.com/Shella, Oktaviani Wahyu Widayanti)