Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Muhammad Millendaru Prakasa Samudra alias Millen Cyrus, keponakan Ashanty, ditangkap atas dugaan kasus narkoba.
Millen ditangkap pada Sabtu (21/11/2020) dini hari.
Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, Millen Cyrus ditangkap di sebuah hotel di daerah Jakarta Utara.
Penangkapan Millen dibenarkan Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Ahrie Sonta.
"Iya, Mas," kata AKBP Ahrie singkat, Minggu (22/11/2020).
Baca juga: Millen Cyrus Diduga Tejerat Narkoba, Ditemukan Sabu Saat Ditangkap di Hotel Bersama Seorang Pria
Baca juga: Millen Cyrus Keponakan Ashanty Ditangkap karena Dugaan Kasus Narkoba, Hari Ini Polisi Janji Rilis
Saat penangkapan, pihak kepolisian juga mengamankan sabu sebagai barang bukti.
Namun, masih dilakukan pengembangan untuk menyelidiki kasus dugaan narkoba yang menjerat Millen.
"Ya barang bukti ada (sabu). Masih dalam pengembangan sekarang," ungkapnya, dilansir Kompas.com.
Mengutip Tribunnews, rilis mengenai kasus Millen rencananya akan digelar pada Senin (23/11/2020) hari ini.
"Masih dalam pengembangan, mungkin besok (hari ini) kita release," ujar AKBP Ahrie.
Dirangkum Tribunnews, berikut fakta-fakta mengenai Millendaru alias Millen Cyrus:
1. Sudah berperilaku berbeda sejak SMP
Dalam kanal YouTube milik Hijau Musik, Ashanty pernah berbicara soal Millen yang merupakan keponakannya.
Dikutip dari Surya.co.id, Ashanty mengungkapkan Millen sudah berperilaku berbeda sejak duduk di bangku SMP.
"Kita tidak bisa memilih siapa yang akan menjadi keluarga kita, orang tua kita."
Baca juga: PROFIL Millen Cyrus atau Millendaru yang Ditangkap Polisi karena Narkoba: Berperilaku Beda Sejak SMP
Baca juga: Millen Cyrus Ditangkap Polisi karena Narkoba, Ditemukan Barang Bukti Berupa Sabu
"Semua sudah diatur yang Maha Kuasa," kata Ashanty mengawali pembicaraannya.
Lebih lanjut, Ashanty menuturkan ada yang berbeda dari Millen sejak kecil.
Millen, kata Ashanty, suka melukis, menyanyi, bahkan senang melihat sang tante bermakeup.
Baru ketika menginjak usia remaja, tepatnya saat SMP, Millen bercerita pada Ashanty soal dirinya.
2. Mengonsumsi pil KB
Kepada Denny Sumargo, Millen Cyrus mengaku dirinya mengonsumsi pil KB.
Bukan tanpa alasan, Millen mengonsumsi pil KB untuk terapi hormon karena ia berprofesi sebagai model.
Hal ini dilakukan sebelum ia memutuskan untuk melakukan operasi payudara.
"Kalau trik enggak, tapi aku lebih ke hormone theraphy, pakai pil KB," aku Millen dalam kanal YouTube Denny Sumargo, dilansir Warta Kota.
Lebih lanjut, Millen pun mengaku ia cocok mengonsumsi pil KB.
Baca juga: Kini Tampil Bak Perempuan Tulen, Millen Cyrus Akui Bukan Tipe Orang yang Suka Cari Sensasi
Baca juga: Denny Sumargo Blak-blakan Hampir Naksir Millen Cyrus, Akui Kemolekan Tubuh Keponakan Ashanty
"Cuman kan tergantung hormon di badan."
"Kadang ada orang yang minum banyak pil, tapi nggak memengaruhi badannya."
"Malah maskulinnya lebih menonjol dan aku banyak feminim karakternya daripada maskulinnya. Jadi sih cocok Alhamdulillah," imbuh dia.
3. Pernah dicegah operasi
Saat ini, Millen Cyrus sudah mengubah penampilannya bak perempuan tulen.
Namun, sebelumnya banyak orang mencoba mencegah Millen untuk mengoperasi payudaranya.
Dikutip dari Warta Kota, Millen menuturkan ia pernah disarankan untuk melakukan kemo natural.
Ia pun sempat bertanya pada sang ibunda mengenai operasi payudara.
"Aku tanya Mama, 'Udah deh lebih bagus seperti itu dan cocok di kamu'," ujar Millen menirukan omongan ibunya.
Tapi, Millen tetap melakukan operasi untuk mengubah penampilannya.
Baca juga: Ubah Penampilannya, Millen Cyrus Akui Sempat Sakit Hati dengan Perkataan Ashanty: Bener-bener Kena
Baca juga: Perlakuan Pacar Millen Bikin Ashanty Heran, Sampai Sebut Dirinya Seperti Nenek-nenek karena Ini
Millen pun mengungkapkan banyak orang terpesona dengan perubahannya.
"Tapi mungkin orang mikir setelah gue operasi baru orang bisa komen."
"Jadi setelah aku operasi, der! Nih komen silahkan dan mereka semua kayak speechless, kayak wow!" pungkasnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Kompas.com/Baharudin Al Farisi/Rindi Nuris Velarosdela, Surya.co.id/Akira Tandika Paramitaningtyas, Warta Kota)