News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kabar Artis

Perbincangan Maudy Ayunda dan Nadiem Makarim, dari Rasanya jadi Mendikbud hingga Sistem Pendidikan

Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nadiem Makarim, Maudy Ayunda.

"Ini juga konsepnya mengajak orang-orang di komunitas itu untuk juga memiliki ownership karena itu bersama-sama mencari cara yang baik," ujarnya.

Baca juga: Maudy Ayunda Tak Pulang Selama Pandemi, Sibukkan Diri dengan Hiking dan Main Golf di Stanford

Baca juga: Sibuk, Maudy Ayunda Pilih yang Praktis untuk Merias Wajah

Baca juga: Rahasia Dandan Singkat Ala Maudy Ayunda yang Tampilkan Wajah Cerah Natural

Maudy sebut perbedaan sistem pendidikan

Dalam kesempatan itu juga, Maudy menyebut adanya perbedaan sistem pendidikan di Amerika Serikat dengan di Indonesia.

Menurut artis kelahiran 1994 itu, ada tiga perbandingan yaitu motivasi untuk belajar mandiri, ada rasa ingin tahu, dan keterampilan individu.

Nadiem sampaikan program Pelajar Pancasila

Mendapat penjelasan dari Maudy tentang perbedaan pembelajaran di Amerika Serikat dengan di Indonesia, membuat Nadiem akhirnya mengungkap kalau Kemendikbud merancang program baru yang disebut Pelajar Pancasila.

Pelajar Pancasila adalah pelajar yang dihasilkan memiliki akhlak mulia, kebhinekaan global, kemandirian, kreativitas, gotong royong, kolaborasi, dan bernalar kritis.

Bukan untuk mengikuti gaya dari luar negeri, konsep itu untuk menghadapi masa depan yang belum diketahui akan seperti apa perubahannya.

Bukan hanya siswa, guru juga harus mendapat perhatian.

"Jadi profil-profil itu harus kita kembangkan di guru-guru juga. Masalahnya, untuk kita menciptakan kemerdekaan pemikiran anak-anak kita, kita perlu memerdekakan guru," ucap Nadiem.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Hal Menarik dari Perbincangan Maudy Ayunda dengan Nadiem Makarim"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini