Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasional Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Penyanyi Andini memiliki perhatian khusus terhadap pandemi Covid-19 di Indonesia.
Penyanyi yang pernah berkolaborasi dengan musisi tuna netra, ini memfokuskan diri untuk melakukan pengembangan di bidang IoT terkait pandemi.
"Sepertinya saya akan fokus di situ," ujar Andini.
Dilansir Warta Kota, belum lama ini Andini bersama teman-teman mengembangkan alat pengukur suhu terintegrasi.
Alat itu bukan hanya merekam suhu badan, tapi juga mengambil gambar orang yang dideteksi suhu tubuhnya. Alat itu kemudian diberi merk Kayu Laut.
Baca juga: Meiva Andalkan Lagu Bertema Cinta untuk Single Barunya
Baca juga: Kini Tinggal di Jakarta, Tiara Andini Ungkap Pengalaman Baru, Macet & Sering ke Mal: Norak Banget
Bagi Andini Kayu Laut adalah spirit untuk bergerak dalam rangka mengisi ruang pengabdian.
Andini juga berniat berkolaborasi dengan dan pengusaha muda Satvika Iswara untuk membangun sebuah yayasan.
Nantinya yayasan itu bergerak di bidang riset, pengembangan teknologi berbasis kesehatan, sosial, dan sejumlah hal lain.
Meski yayasan yang akan dibentuk Andini dan Satvika belum didaftarkan, atas nama perorangan, mereka segera melakukan bakti sosial. Direncanakan, bakti sosial dihelat pada pertengahan Desember mendatang.
Bentuknya membagi sedikitnya 100 touchles sanitizer di berbagai wilayah, seperti Bali, Sumatera Utara dan Aceh.
"Ide membagikan touchles sanitizer dari aku. Tapi wilayah mana yang akan diberikan itu Satvika yang menentukan," ungkap Andini dalam keterangan yang diterima, Sabtu (5/12/2020).
"Kenapa Bali saya pilih? Karena Bali sumber pendapatannya dari industri pariwisata, sedangkan karena pandemi, tidak ada arus masuk selancar kemarin. Membuat mereka kesulitan memenuhi protokol covid yang ideal," ungkap Satvika.
Apa itu Touchles Sanitizer? Taouchles Sanitizer adalah sanitizer yang bisa mengucur sendiri dari botolnya tanpa harus memencet.
Baca juga: Rilis Single Baru, Tiffany Gabriella Ceritakan Kenakalan Masa Muda
Cukup mendekatkan telapak tangan ke lubang keluarnya sanitizer. Nanti cairan sanitizer itu akan keluar sendiri ke telapak tangan.
Kenapa harus touchles (tanpa sentuh-red) ? Sebab bukan tidak mungkin penularan Corona bisa melalui botol Sanitizer. Saat memencet botol itulah terjadi kontak dengan botol yang bukan tidak mungkin mengandung virus atau bakteri.
Menurut Satvika Iswara, protokol kesehatan itu sangat penting. Apalagi pandemi covid belum terlihat kapan akan berakhir. Nah di daerah-daerah kurang mendapat perhatian.
Atas dasar itulah Satvika bersama Andini melakukan bakti sosial bagi bagi Touchles Sanitizer. Agar tepat sasaran mungkin akan diberikan ke gedung - gedung perkantoran.
Selesai program bagi-bagi Touchles Sanitizer mereka akan fokus merumuskan bentuk yayasan.