TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Tak selalu mulus jalan yang dilalui Rhoma Irama sebelum menyandang gelar si Raja Dangdut. Ia mengaku sempat dicekal, dilempar sandal dan batu.
Sudah 50 tahun Rhoma Irama berkarier di dunia musik dangdut bersama grup musik Sonetanya.
Bahkan, Rhoma Irama sampai mendapatkan julukan 'Raja Dangdut', karena karya-karyanya yang dikenang.
Sampai kini jadwal manggungnya seolah tak berhenti.
-
Baca juga: Rhoma Irama Duet Bareng Via Vallen di Lagu Cuma Kamu, Raja Dangdut Puji Kelebihan sang Biduan
-
Baca juga: Setengah Abad Bermusik, Rhoma Irama Bicara Kematian
Rhoma Irama digadang-gadang tetap konsisten membesarkan musik dangdut Indonesia keseluruh penjuru Negeri sampai ke dunia.
Dibalik kesuksesannya, Rhoma menceritakan perjuangannya sampai disebut 'Raja Dangdut' atau musisi legenda, dalam 50 tahun bermusik.
"Ya dinamika kehidupan bermusik pasti kita pernah merasakan ya. Banyak hal lah, salah satunya dicekal," kata Rhoma Irama dalam jumpa pers di Soneta Record, Depok, Jawa Barat, Selasa (8/12/2020).
Pria berusia 73 tahun itu menambahkan, ia mengaku sempat dicekal selama 11 tahun tidak bisa manggung on air atau dalam program stasiun televisi.
Hal tersebut diakui Rhoma lantaran isi liriknya yang bertemakan tentang sosial dan juga soal islam.
"Terus dipersulit melakukan live konser atau off air," ucapnya.
Ayah dari pedangdut Ridho Rhoma itu menjelaskan lagu-lagunya yang dicekal banyak orang sampai ke lembaga Pemerintahan pada masanya, lagu tersebut ialah 'Rupiah', 'Lagu Indonesia', dan 'Judi'.
"Kalau lagu Rupiah yang keluar tahun 1974 dipermasalahkan oleh Menteri Penerangan. Lagu Indonesia menceritakan yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin juga bermasalah, sampai saya klarifikasi ke pihak uang berwajib," jelasnya.
Tak hanya dicekal saja, pria bernama asli Raden Irama tersebut juga pernah mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari penonton, saat beraksi diatas panggung.
Kejadian pertama adalah ketika Rhoma dan Soneta manggung di Ancol, Jakarta Utara. Ia mendapatkan lemparan sendal dan caci maki penonton, hanya karena mengucapkan 'Assalamualaikum'.
"Kemudian yang kedua saat manggung di acara rock di kawasan Bandung, Jawa Barat. Saya menerima hujan batu saat itu dari pendukung musik rock. Tapi musisi rock juga dihujani batu sama pendukung dangdut," katanya.
Namun, Rhoma menegaskan dirinya tidak takut dengan hujanan batu itu. Ia justru naik keatas panggung untuk menenangkan penonton yang mulai rusuh.
"Saya naik aja buar pasang badan, dan brenti sndiri. Itu beberapa peristiwa dukanya," ungkapnya.
Setelah membicarakan duka atau kenangan pahit selama 50 tahun berkarya, Rhoma Irama menceritakan suka atau pengalaman manis yang pernah ia rasakan bersama Soneta.
Kejadian manis yang tak akan dilupakan Rhoma Irama ketika dirinya manggung di Tokyo, Jepang. Setelah menyanyikan lima lagu, ia mendapatkan apresiasi yang luar biasa.
"Setelah manggung dan salam ke penonton, mereka standing applause (tepuk tangan sambil berdiri) sampai saya ke belakang panggung. Terus tim acara minta saya nyanyi lagi diatas panggung, karena penonton suka," katanya.
"Yaudah saya manggung sekitar dua lagu saya turun lagi. Itu pengalaman yang luar biasa buat saya," ujar Rhoma Irama.