Laporan Wartawan Warta Kota, Arie Puji Waluyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyanyi Iyeth Bustami tetap menaruh harapan akan hasil Pilkada Bengkalis Riau.
Seperti diketahui, Iyeth Bustami sebagai calon Wakil Bupati Bengkalis, Riau.
Sebelumnya, ia gagal mencalonkan diri menjadi anggota DPR RI dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014, ia maju mencalonkan diri di Pilkada Kabupaten Bengkalis, Riau diusung partai PKB.
Dalam Pilkada 2020 di Kabupaten Bengkalis, Iyeth Bustami menjadi wakil dari calon Bupati Kaderismanto.
Suami Iyeth Bustami, Eka Sapta saat dihubungi Wartakota (Tribunnews.com Network) mengatakan pihaknya tetap menunggu hasil penghitungan suara resmi.
Baca juga: Suami Iyeth Bustami Menduga Ini Jadi Penyebab Perolehan Suara Paling Terakhir di Pilkada Bengkalis
Baca juga: Hasil Real Count Pilkada Bengkalis 2020 Data KPU, Penyanyi Iyeth Bustami Jauh Tertinggal
"Kami akan terus kawal ya. Karena masih ada 400 Tempat Penghitungan Suara (TPS) yang belum keinput datanya. Sejauh ini kami terus menunggu hasil resminya," kata Eka.
Pihak Iyeth Bustami masih menaruh harapan menang.
"Kami masih menunggu hitung resminya. Pastinya Iyeth masih menaruh harapan lah dalam Pilkada Bengkalis, Riau ini," jelas Eka.
Lantas, jika tidak terpilih dalam Pilkada Bengkalis, apa yang akan dilakukan pernyanyi bernama asli Sri Barat ini?
"Mba Iyeth tidak punya cita-cita sebagai pemimpin daerah. Dia maju karena situasi dan kondisi saja yang mengharuskan dia maju dalam Pilkada Bengkalis.
Kalau memang kalah, berarti memang Allah belum menakdirkan Iyeth menang. Ya setelah ini, mba Iyeth akan tetap berkarya dan kembali bermusik jika tidak menang," kata Eka Sapta.
Kisah Awal Iyeth Bustami Dipilih Jadi Calon Wakil Bupati
Eka menjelaskan ihwal pencalonan ciri Iyeth Bustami.
Pelantun Laksmana Raja di Laut ini menurut suaminya diminta sama tokoh masyarakat dan warga lainnya untuk menjadi pemimpin di Kabupaten Bengkalis.
Kenapa Iyeth dipilih?
"Karena dua pemimpin di dua periode sebelumnya kan masuk (ditangkap) KPK. Jadi hatinya Iyeth terpanggil ini maju dalam Pilkada Bengkalis. Karena dua pemimpin sebelumnya tidak berhasil karena korupsi," katanya.
Lalu akhirnya dipasangkan lah mba Iyeth sama pa Kaderismanto. Kemudian, partai Iyeth yaitu PKB mendukung langkahnya maju di Pilkada Bengkalis.
Apa Alasan paling mendasar kenapa Iyeth mau maju di Pilkada?
Iyeth rupanya sangat cinta pada Bengkalis, tanah kelahirannya.
"Karena cinta sama tanah kelahirannya sih. Terus juga kepingin tanah kelahirannya maju dan tidak ada lagi skandal korupsi jadi dia mau. Kemudian ya Iyeth berharap juga bersama Kaderismanto bisa memperbaiki Bengkalis ini." ucapnya.
Meski demikian, saat tawaran datang, Iyeth tak langsung menerima.
"Waktu memutuskan juga kami tidak langsung menerima, butuh waktu dua minggu buat menerimanya," jelas Eka.
Saat ditawari, pihaknya meneliti siapa Kaderismanto ini.
"Ternyata hasilnya dia baik dan bersih juga, jadi kami mau. Iyeth maju di Pilkada Bengkalis tanpa money politik."
Hasil Hitung Cepat
Dalam penghitungan cepat, Kaderismanto dan Iyeth Bustami yang terdaftar dalam nomor urut satu itu, berada diposisi terakhir dengan suara 19,1 persen.
Apa kata Iyeth Bustami saat mengetahui perolehan suara hasil hitung cepat berada di posisi terakhir?
Suami Iyeth Bustami, Eka Sapta saat dihubungi Wartakota (Tribunnews.com Network) mengatakan jika istrinya menerima fakta perhitungan cepat.
"Kalau ditanya tanggapan dan komentarnya kami menerima ya. Karena mba Iyeth sudah tahu konsekuensinya, yang namanya mengikuti kompetisi Pilkada Bengkalis, Riau pasti ada menang dan ada kalah," lata Eka Sapta.
Menurut Eka Sapta, Iyeth Bustami harus bisa menerima jika menang atau bahkan jika kalah.
Masyarakat sudah memilih, kami akan terima apapun itu. Pihaknya menyadari jika tidak bisa memaksakan untuk menang.
Lantas, apakah pihak Iyeth Bustami sebelumnya sudah melakukan survey apa yang menjadi penyebab isa mendapatkan hasil suara yang sedikit?
Eka menceritakan pihaknya sudah melakukan survey, apa yang jadi penyebab kegagalan Iyeth Bustami mendulang suara di Pilkada Bengkalis?
Masyarakat dianggap tak antusias memberikan suaranya pada Iyeth karena Iyeth Bustami tak menjadi Calon Bupati namun calon Wakil Bupati.
"Kemungkinan karena mba Iyeth mencalonkan diri jadi Wakil Bupati, masyarakat tidak antusias memilihnya. Tapi kami menerima hasil apapun itu," kata Eka Sapta.
Peta Politik Awal
Eka juga menceritakan peta polotik, dimana awalnya Iyeth Bustami jadi calon Bupati.
"Jadi peta politiknya begini, tadinya mau dipasangkan sama pasangan calon nomor urut 4, dia jadi calon Bupatinya saat ini. Jadi rencananya mba Iyeth mau mencalonkan jadi Bupati.
Tapi ternyata pecah sama yang nomor urut 4 ini, dia maju calon Bupati. Nah mba Iyeth ini akhirnya maju bersama pak Kaderismanto akhirnya.
Posisinya sekarang, pa Kaderismanto calon Bupati sementara mba Iyeth jadi Wakil Bupati.