News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Video Syur

Ada Tersangka Lain, Kenapa Gisel Lebih Disorot dalam Kasus Video Syur? Ini Kata Aktivis Perempuan

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gisella Anastasia alias Gisel didampingi pengacaranya tiba di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (23/12/2020). Gisel kembali menjalani pemeriksaan terkait video asusila mirip dirinya dengan status sebagai saksi. Tribunnews/Herudin

TRIBUNNEWS.COM - Aktivis dari Yayasan Solidaritas Perempuan untuk Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia (SPEK-HAM) Solo, Fitri Haryani, memberikan pandangan soal kasus video syur yang menyeret Gisella Anastasia.

Utamanya terkait penyebab Gisel lebih menjadi sorotan dalam kasus video 'panas' yang sempat viral beberapa waktu lalu.

Fitri memandang, kasus membelit Gisel tidak hanya sebatas pemenuhan pelanggaran nilai moral yang menjadi unsur dasar penetapan statusnya sebagai tersangka.

"Meskipun pemahaman yang dianggap benar oleh masyarakat luas selama ini, bahwa kasus tersebut dianggap sebagai kasus asusila yang kemudian soal nilai moral dan etika menjadi sorotan utama," katanya saat dihubungi Tribunnews, Selasa (29/12/2020).

Fitri menilai cara pemahaman masyarakat di atas tidak lepas dari budaya patriarki yang berpengaruh kepada nilai moral dan etika.

"Di mana baik atau buruk seseorang, apalagi soal perilaku asusila lebih banyak disematkan pada perempuan yang menjadi fokus sorotannya," kata dia.

Baca juga: Adhietya Mukti Pernah Terseret Kasus Video Syur Gisel, Kini Tulis Ucapan Syukur

Baca juga: Profesi MYD Pria dalam Video Gisel Bukan Artis, Polisi: Kerjanya Dia Wiraswasta

Fitri selanjutnya menjabarkan bagaimana budaya patriarki dalam melihat seorang perempuan.

Patriarki melabeli perempuan sebagai individu yang semestinya punya moral lebih baik, bisa menjaga martabatnya, tidak boleh mengumbar auratnya yang akan mengundang sahwat lawan jenis.

"Perempuan juga dianggap sebagai sumber munculnya lawan jenis untuk melakukan penyerang seksualitas dan hal tersebut wajar yang kemudian dianggap sebagai nilai yang paling tinggi," imbuh Fitri.

Selain itu, relasi kuasa antara laki-laki dan perempuan yang timpang juga mempengaruhi cara pandang masyarakat dalam melihat kasus yang menyeret Gisel.

"Termasuk pemberitaan yang menjadikan Gisel sebagai sorotan dan sasaran utama juga dikarenakan budaya patriarki," lanjut Fitri.

Terakhir dirinya meminta masyarakat lebih arif dalam memandang kasus yang masih bergulir ini.

"Semestinya masyarakat lebih bijak untuk dapat memahami hukum positif yang ada di negara kita," tutup Fitri.

Gisel Ditetapkan Sebagai Tersangka 

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini