Lebih lanjut, Melanie juga mengaku sudah berkomunikasi dengan pemilik kucing Tayo secara langsung melalui direct message.
"diem itu bukan ga ngurus. Gw tau laporan dah dilakukan, gw jg dm ownernya .
Baca update kasusnya di beberapa akun satwa
gue senewen sama orang cuma tag dengan gambar nangis2 , lakukan sesuatu.
Petisi. Awareness. Sosialisasi . Banyak yang bisa dikerjaian
Dan masalah kayak gini akan lebih cepet kalo masing masing buat sesuatu .
LO petisi. B edukasi. Owner Lapor . Si anu monitor dll dan seterusnya," lanjutnya.
Di akhir unggahannya Melanie juga mengaku tak akan membuka kiriman gambar kekejaman pada hewan.
Karena sebagai pecinta hewan hal itu hanya akan membuat perasaannya terluka.
"Lo nangis2 mention gw, apakh lo melakukan edukasi cara memperlakukan hewan ke anak2 komplek atau sodara atau tetangga lo?
Dan oh .. gw ga pernah buka gambar2 kekejaman hewan , jadi percuma," ungkap Melanie.
Baca juga: VIRAL Jagal Kucing di Medan Terbongkar, Pecinta Satwa: Bukan Rahasia, Masyarakat Takut Bersuara
Baca juga: Penjagalan Kucing di Medan Terungkap, Dagingnya Diperjualbelikan, Ini Upaya Polisi Jerat Pelaku
Kejadian ini membuat Melanie teringat pada kasus yang pernah dialaminya.
Terakhir, ia berharap kasus ini cepat selesai dan bisa ditangani dengan baik.
"Semoga semua membaik ya
Gue ga kebayang rasanya kalau itu anak bulu gue ... well . Kejadian sih dulu si Nina.
Tapi kalian ga mau percaya dan lebih percaya pencitraan cuma karna gw nahan diri post sesuatu yang vulgar
Semoga sistem menjadi lebih baik kalau kita semua gerak serentak , se serentak semua berteriak di medsos," tutup Melanie.
(Tribunnews.com/ Dipta)