Pertanyaan kedua pun dilontarkan oleh Gading Marten, yang saat itu menjadi MC tamu perihal kehidupan Junot saat di London.
Pernah hidup selama 1 tahun di London, Junot mengaku jika pernah hidup sulit.
Ia bahkan bisa mengkonsumsi makanan sisa, yang telah dibuang.
"Jaman dulu gua waktu di Inggris gak ada duit kan, jadi gua sama temen-temen ngumpul di suatu tempat, kalau ada orang buang makanan sisa di tong sampah, langsung kita ambil," jelasnya.
Kegiatan seperti itu terpaksa ia lakukan dengan temannya lantaran tak memiliki cukup uang untuk menyambung hidup.
Tak selalu makanan sisa, Junot mengaku jika terkadang makanan yang dibuang masih bagus dan baru.
"Makanannya ada yang masih bagus, tergantung harinya, kalau hoki makanannya bagus, kalo gak hoki ya makanan bekas," ujarnya.
Herjunot Ali sendiri kala itu sempat melancong ke London dalam rangka ingin menjadi pemain sepak bola profesional.
Namun nahas, gegara klub sepak bola yang didatanginya mengalami polemik, Herjunot Ali kembali ke Indonesia setahun kemudian.
Baca juga: Kriteria Istri Ideal Menurut Herjunot Ali
Antar Gas
Tak cukup sampai di situ, Herjunot Ali kecil bahkan pernah tinggal di sebuah gang sempit di kawasan Cawang.
Saat itu, ia bahkan harus merasakan banting tulang mengais rejeki dengan berjualan tabung gas dan koran bekas.
"Fakta. Dulu. Dulu tuh kalau gue anter gas orang bilang gini 'kamu ngapain cakep-cakep anter gas'. Akhirnya gue dikasih makan," ujar Herjunot Ali.
"Umur berapa ?" potong Sahila Hisyam selaku co host.