Selanjutnya, One Piece chapter 1003 akan memperlihatkan dua anggota Cipher Pol Aigis Zero (CP0) yangsedang duduk di salah satu ruangan kastil.
Seorang wanita dengan kertas tanda mata di wajahnya (mungkin salah satu bawahan Who's Who) sedang memainkan musik untuk mereka.
Dua anggota CP0 itu memainkan permainan Jepang di papan, Go, menggunakan bidak putih untuk mewakili samurai dan bidak hitam untuk mewakili pasukan Kaido.
Samurai memiliki 5.400 orang dan sudah kehilangan 400 orang, Kaido memiliki 30.000 orang dan sudah kehilangan 3.000 orang.
Setiap bidak di papan sama dengan 1.000 orang, jadi samurai memiliki 5 bidak tersisa dan Kaido masih memiliki 27 bidak.
Salah satu CP0 mengeluh tentang kematian mitra mereka, Orochi, dan menyayangkan acara perjamuan yang telah berubah menjadi perang.
Tetapi bagaimana pun setelah kejatuhan Doflamingo, bentrokan antara Kaido dan Generasi Terburuk memang tidak bisa dihindari.
Dia juga mengatakan bahwa jika ternyata dua dari empat Yonkou, Kaido dan Big Mom jatuh bersama dalam pertarungan ini, maka masa depan dunia akan benar-benar tidak dapat diprediksi.
Namun demikian, dia masih yakin Generasi Terburuk tidak bisa menang, karena pertempuran ini belum akan berakhir bahkan jika mereka mengalahkan Kaido atau Big Mom.
Mereka juga harus berurusan dengan para eksekutif, Ookanban.
Jika mereka tidak mengalahkan Ookanban, pasukan Generasi Terburuk dan samurai dapat dengan mudah dimusnahkan.
Lebih lanjut, saat anggoota CP0 itu bercerita, kita akan melihat Franky dan Sasaki berkelahi.
Sanji tampak panik dengan darah di kepalanya, Nami, Usopp dan Tama melakukan sesuatu bersama-sama.
Ulti berlari, Jinbe berkelahi dan Yamato bersiap untuk bertarung dengan Momonosuke dan Shinobu di belakangnya.