Selain ibu angkat, ada satu orang yang saya ingat betul sampai detik ini, namanya bapak Nando.
Dia yang memberikan saya uang Rp 10.000 saat lebaran.
Kejadiannya ya 20 tahun lalu kira-kira, setelah salat id. Karena hidup di jalan dan enggak sama keluarga, saya sering nahan lapar jika enggak punya uang.
Kalau ada juga lebih sering ditabung karena kan harus bayar sekolah. Waktu lapar itu saya mengkhayal ada seseorang yang menanggung biaya sekolah, dan akhirnya ada guru saya.
Dia bayarin sekolah saya sebab waktu saya jadi ketua kelas, saya cukup membantu beliau. Hikmah di balik menahan rasa lapar itu saya dikasih sesuatu yang spesial dari Allah, jadi pas sekolah saya juara terus. Alhamdulillah.
Kemudian bagaimana kisah Anda membangun bisnis jual beli ponsel?
Ya pelan-pelan, saya bangunnya kan dari waktu kuliah. Setelah kuliah beres, saya makin tekuni. Waktu awal-awal jualan handphone itu saya enggak ambil untung banyak. Misalkan gini, handphone S tipe A harga asalnya Rp 1 juta, saya jual Rp 1.050.000. Jadi cuma dilebihin sedikit lah karena enggak punya karyawan kan. Istilahnya jual handphone dengan proses syariah. He-he-he.
Kemudian saya mulai punya toko di sebuah mal. Di tahun 2016, saya bertemu Atta (Halilintar/YouTuber) dan berbincang banyak.
Kata Atta, kalau saya ke Jakarta, menjual handphone dengan harga yang saya jual seperti di Medan, saya akan sukses katanya. Ya sudah, saya coba.
Apa yang berubah sesampainya di Jakarta?
Saya beli toko dulu, ya PS Store di Condet ini. Sistemnya masih sama, penjualan syariah. Akhirnya laku. Karena saya kan belum punya karyawan, harganya murah.
Sampai punya karyawan sekarang harganya juga enggak mahal. Ini saya lakukan dengan tujuan membangun stigma positif tokonya di masyarakat. Kalau mau membeli ponsel murah dan berkualitas ya di PS Store. Butuh waktu banget untuk nge-branding toko.
Saya pelan-pelan merintis dan akhirnya saya bikin giveaway. Tujuannya untuk sedekah. Sekarang PS Store terkenal dengan sebutan, 'Handphone Pejabat Harga Merakyat'.
Terus saya gandeng artis-artis di tahun 2019 sampai 2020. Saya ajak giveaway, kami saling membantu. Misalkan artis butuh handphone untuk karyawannya, ya saya ajak kerja sama giveaway itu.
Sekarang Anda juga dikenal sebagai YouTuber. Bisa diceritakan prosesnya?
Pada 17 Juli 2017, saya menikah dengan Septia Yetri Opani. Sejak itu saya memutuskan untuk tak intens lagi mengurusi bisnis handphone. Saya menarik orang dan saya latih dia, untuk mengurusi PS Store.