Suaranya bergetar dan sempat terhenti sesaat ketika melantunkan adzan sebelum jenazah istrinya ditutup oleh tanah.
Sejak tiba di TPU Tanah Kusir, Teddy Syach sudab menangis, meski memakai masker terlihat wajahnya memerah dan matanya berair.
Protokol Covid-19 diterapkan saat proses pemakaman Rina Gunawan di TPU Tanah Kusir, beberapa petugas rumah sakit dan TPU Tanah Kusir menggunakan APD lengkap saat memakamkan Rina Gunawan.
Jenazah Rina juga dimakamkan menggunakan peti yang dibungkus plastik rapat.
Hanya keluarga dan petugas pemakaman yang berada di dekat makam dari Rina Gunawan.
Meski air matanya menetes, Teddy Syah terlihat tegar ketika dirinya harus menghadapi kenyataan istri tercintanya meninggal dunia.
Ia mengaku air matanta sudah cukup banyak keluar ketika melihat istrinya harus dipasangkan ventilator.
Apalagi selama Rina dirawat, Teddy yang selalu berkomunikasi dengan pihak dokter terkait perkembangan istrinya.
"Jadi tiga hari ini selama masuk ke ICU itu intensitas komunikasi dokter sama suster itu saya sendiri," ucap Teddy Syah di TPU Tanah Kusir Jakarta Selatan, Rabu (3/3/2021).
"Jadi air mata saya sudah cukup banyak (keluar) untuk menahan (kesedihan) semuanya," ungkapnya.
Teddy mengaku tak ingin mengantarkan kepergian istrinya dengan kesedihan. Meski sempat menangia Teddy mengaku ingin tetap tegar menguatkan anak-anaknya.
"Saya nggak mau saat terkahir mengantar almarhum justru saya nggak kuat," ucap Teddy.
"Saat ini saya cuma mau bimbimbg anak-anak aja," jelasnya.