Tragedi yang membawa pergi M. Awal Purbani (Bani - bassis), Herman Sikumbang (Herman - gitaris), Windu Andi Darmawan (Andi - drummer), serta Oki Wijaya (road manager), Ujang (kru) dan Dylan Sahara itu menjadi poros utama di film ini.
Dua minggu sebelum tragedi terjadi, Seventeen dan managemen melakukan internal meeting yang memutuskan 3 hal.
Baca juga: Lagu Trust Again Kolaborasi Raisa Bersama Rapper Asia Tenggara untuk Film Raya And The Last Dragon
Baca juga: Momen Maia Bertemu Mulan Jameela dan Ahmad Dhani di Lamaran Atta Aurel, Sempat Foto Bareng Mantan
Salah satunya adalah pembuatan dokumenter perjalanan Seventeen.
Manajemen pun mulai merancang semua dokumen perjalanan selama hampir 20 tahun Seventeen.
Hingga akhirnya, rencana tersebut diurungkan karena tsunami yang menimpa mereka.
Satu bulan kemudian, 22 Januari 2019, secara ajaib tim management menemukan kamera milik almarhum Andi yang merekam detik-detik terakhir kebersamaan mereka sebelum manggung.
Bahkan momen saat tsunami datang menggulung panggung Seventeen di lagu kedua mereka pun terabadikan.
Kamera Andi ditemukan dalam keadaan rusak, namun memory card masih bisa diakses datanya.
"Setelah menemukan kamera Andi itu, gue memutuskan untuk melanjutkan pembuatan dokumenter Seventeen."
"Ifan awalnya risih diikuti kamera kemana-mana karena salah satu cerita di sana adalah kejadian setelah tsunami dan Ifan satu-satunya personel inti yang bertahan hidup," ujar Dendi Reynando CEO Makarya Pictures.
Upie Guava pun didaulat menjadi sutradara bersanding dengan Wisnu Surya Pratama sebagai penulis naskah.
Trailer Film Kemarin
(Tribunnews.com/Yurika)