Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Tercatat lebih dari 6 juta orang telah menerima vaksin Covid-19 dosis pertama dan 3 juta diantaranya telah menerima vaksin dosis kedua.
Berkaca dari hal itu Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante S. Harbuwono menyebut program vaksinasi nasional itu memberikan efek penurunan kasus aktif virus corona di Indonesia.
Baca juga: Polemik Halal Haram Vaksin Astra Zeneca, MUI: Tidak Bisa Dihalalkan, Boleh Dipakai karena Darurat
Baca juga: 6 Juta Dosis Vaksin Sinovac Tiba Lagi di Indonesia, Wamenkes : Kecepatan Vaksinasi Ditingkatkan
"Kemudian terjadi penurunan angka kasus aktif Covid-19 di semua daerah di Indonesia," ujar Dante dalam siaran langsung kedatangan vaksin via Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (25/3/2021).
Selain itu, ia menyebut bahwa 9 juta orang telah menerima vaksin Covid-19 juga memberikan dampak pada penurunan kasus positif Covid-19 pada tenaga kesehatan.
Serta penurunan jumlah pemakaian tempat tidur di banyak rumah sakit di Indonesia.
"Sejak dilakukan (vaksinasi) evaluasi dan dilaksanakan bahwa jumlah tenaga kesehatan tadi sudah 100% sudah divaksinasi dan terjadi penurunan angka tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19," ungkapnya.
Baca juga: Membandingkan Vaksin Sinovac dan AstraZeneca yang Dipakai Indonesia untuk Vaksinasi Covid-19
Baca juga: AstraZeneca Bantah Vaksinnya Memanfaatkan Produk Turunan Babi
"Dan penurunan bed occupancy rate (BOR) di seluruh RS vertikal yang kita evaluasi di indonesia, ini membuktikan bahwa vaksin memberikan manfaat yang besar dan mengurangi risiko terpapar COVID-19 yang besar," lanjut Dante.
Diketahui Indonesia kembali menerima kedatangan vaksin Covid-19 CoronaVac dari Sinovac sebanyak 16 juta vaksin termasuk 1,5 overfilled dalam bentuk bulk, pada Kamis (25/3/2021).
Kedatangan jutaan dosis vaksin tersebut merupakan tahap ketujuh dari seluruh kedatangan vaksin Covid-19 ke Indonesia.
Ia mengatakan, suplai tambahan vaksin yang tiba ini diharapkan dapat mempercepat pembentukan herd imunity atau kekebalan kelompok dengan target penerima vaksin 181,5 juta orang.
"Ketersediaan vaksin menjadi sangat vital dalam program vaksinasi. Hingga saat ini kita melakukan pengaturan kecepatan berdasarkan atas ketersediaan vaksin," kata dia.