TRIBUNNEWS.COM - Drama Korea yang akan tayang Snowdrop, menuai kontroversi karena alur ceritanya.
Publik Korea bahkan memulai petisi untuk membatalkan drama karena dianggap memutarbalikkan sejarah serta meromantisasi masalah sensitif.
Sinopsis Snowdrop yang sempat bocor sebelumnya menceritakan mata-mata Korea Utara yang disangka sebagai mahasiswa aktivis.
Karena terluka, dia berakhir di asrama universitas wanita di mana seorang mahasiswi merawat lukanya dan sekaligus menyembunyikan keberadaannya.
Publik mempermasalahkan fakta bahwa banyak mahasiswa pengunjuk rasa selama Perjuangan Demokratis yang disiksa secara tidak adil oleh pasukan militer yang menggunakan alasan bahwa para mahasiswa ini adalah mata-mata dari Utara.
Baca juga: Dianggap Kontroversial, Ratusan Ribu Orang Tandatangani Petisi Tuntut Snowdrop Tak Ditayangkan
Baca juga: JTBC Buka Suara terkait Kontroversi Drama Snowdrop yang Dibintangi Jisoo BLACKPINK
Pembentukan pemeran utama pria sebagai mata-mata yang disalahartikan sebagai pemrotes akan menjadi penghinaan terhadap pemrotes yang sebenarnya meninggal dalam sejarah.
Masalah lain yang muncul termasuk pemilihan nama untuk pemeran utama wanita, yaitu Young Cho, yang merupakan tokoh nyata.
JTBC sebelumnya telah merilis pernyataan untuk mengatasi kontroversi, namun pernyataan itu tidak memuaskan netizen.
Kini, JTBC kembali mengeluarkan pernyataan untuk menghalau spekulasi seputar plot dan pengaturan karakter dengan mengungkap sebagian dari alur cerita yang sebenarnya.
Berikut pernyataan baru tersebut:
"JTBC akan mengungkapkan pernyataan kami sekali lagi tentang drama Snowdrop.
Bahkan setelah pernyataan kami tentang Snowdrop dirilis, kritik dan spekulasi terus berlanjut maka kami merilis pernyataan yang direvisi untuk menyelesaikan kesalahpahaman ini.
Kontroversi dimulai karena informasi sepihak yang menggabungkan sinopsis yang tidak lengkap serta sebagian perkenalan karakter yang telah bocor.
Keraguan menguraikan informasi yang terfragmentasi ini, sementara konten yang salah diedarkan seolah-olah itu benar.