Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alivio
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari ini, Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) bersama beberapa selebritis tanah air meluncurkan video "Selamatkan Indonesia Emas 2045 dari ancaman darurat iklim", Senin, (5/4/2021).
Video kampanye ini dibuat untuk supaya masyarakat lebih sadar membangunkan kesadaran terhadap ancaman perubahan iklim yang akan membahayakan segala aspek kehidupan bangsa Indonesia, dan akan jauh lebih destruktif dibanding ancaman virus Covid-19 sekarang ini.
Baca juga: Tak Sembarangan! Inilah Makna Sanggul dan Kebaya yang Dipakai Krisdayanti di Pernikahan Aurel-Atta
Baca juga: Bertemu Menteri Lingkungan Inggris, Airlangga Bahas Isu Perubahan Iklim
Sederet selebritis yang tergabung dalam kampanye ini yakni, Krisdayanti, Reza Rahadian, Chelsea Islan, Cinta Laura, Mikha Tambayong, Chicco Jerikho, Julie Estelle, Gita Wirjawan, Kalista Iskandar, Wulan Guritno, Dian Sastrowardoyo, dan Yoshi Sudarso
"Kita mungkin adalah generasi terakhir yang bisa hidup dalam dunia bercuaca normal dan satu-satunya generasi yang bisa menyelamatkan umat manusia dari bahaya bumi mendidih yang menanti kita di depan," ungkap Dr. Dino Patti Djalal selaku Pendiri & Ketua FPCI saat jumpa pers virtual, Senin, (5/4/2021).
Hal ini menjadi perhatian khusus untuk masyarakat dan pemerintah Indonesia terutama planning pasca pandemi.
"Video ini merupakan wujud kepedulian saya bersama teman-teman para icon Indonesia, terhadap mereka dan masa depan mereka," harap Krisdayanti.
"Kalau kenaikan ini terjadi, itu tidak bisa diturunkan lagi suhu panas ini, nah untuk anak anak muda, kalian lah yang akan mewarisi Indonesia emas ini, dan akan hidup dalam bumi panas ini, kalian tidak bisa berpaling daribaya ini," tambah Julia Estelle.
Peluncuran video ini merupakan bagian dari kampanye nasional perubahan iklim (climate action) yang diinisiasi oleh FPCI bersamaan dengan pengadaan petisi agar Indonesia menetapkan target 50% penurunan emisi gas rumah kaca di tahun 2030, dan mencapai NOL emisi (atau net zero) di tahun 2050.
Petisi tersebut telah ditandatangi oleh hampir 15.000 orang dan dapat diikuti melalui tautan, change.org/darurat iklim.
Tambahan informasi, sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan kejadian ekstrem mulai dari hujan lebat, kemarau, dan gelombang tinggi yang melanda Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini merupakan dampak dari perubahan iklim.
Berdasarkan hasil analisis BMKG tentang proyeksi perubahan iklim ini, kata Dwi, bila gas rumah kaca tersebut tidak dikendalikan terutama yang berasal dari fosil fuel atau bahan bakar fosil di sektor transportasi dan industri, maka akan terjadi kenaikan suhu di seluruh wilayah Indonesia pada akhir abad 21 sebesar 4 derajat celcius.