Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah mengundang perhatian dan dibicarakan banyak orang.
Apalagi Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto hadir sebagai saksi pernikahan tersebut.
Tak hanya itu, pernikahan Atta dan Aurel disiarkan secara langsung di satu stasiun televisi.
Baca juga: Pagi Setelah Malam Pertama, Atta Halilintar Sumringah, Aurel Keringkan Rambut Sehabis Keramas
Sebagian orang menyayangkan meski acara akad dan syukuran pernikahan Aurel dan Atta Halilintar digelar dengan protokol kesehatan yang ketat.
Sebab, menurut data yang dipublikasikan, tingkat kematian akibat Covid-19 masih cukup tinggi.
Situasi tersebut dianggap cukup mengkhawatirkan karena kendali rate positif Covid-19 masih di bawah 5 persen.
Hal ini diungkapkan oleh epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman.
"Berselang sehari setelah itu (pernikahan), angka kematian mencapai 427 orang per hari. Menurut saya yang dibutuhkan saat ini adalah konsisten, komitmen, keteladanan dan solidaritas," katanya saat diwawancara, Selasa (6/4/2021).
Menurut Dicky, angka kematian itu cukup mengkhawatirkan dan merupakan situasi yang cukup serius.
Meski telah mengikuti protokol Kesehatan, pernikahan Atta dan Aurel cukup ramai dihadiri oleh orang. Dan ini menjadi contoh yang tidak baik karena terkesan pilih kasih.
"Ditambah lagi kalau bicara memang ada pelonggaran, bukan pernikahan yang didahulukan, tapi sekolah yang harus dibuka terlebih dahulu. Selain itu Covid-19 belum selesai kok. Bukan masih serius tapi cenderung makin serius," katanya lagi.