Baca tanpa iklan
"Tapi memang, kharisma Hotman Paris itulah bikin kasus ini bergema, sehingga sampai 30 pengacara lawan 1 orang," ungkap Hotman Paris.
Pada saat permasalahan ini muncul, banyak orang yang semula tak pernah masuk televisi menjadi terkenal.
Langkah Hotman Paris untuk tetap menangani permasalahan ini karena dirinya sangat merasa tertantang dan penasaran.
Tantangan itulah yang membuat pengacara dengan banyak kekasih ini memiliki kepuasan tersendiri.
"Lima tahun lalu saya menangani pembunuhan yang ada di Bali, kebetulan dia (Hotma) pengacara ibu tirinya, saya membela orang yang sangat susah pembantu rumah tangga dari Sumba, gue malah keluar duit," ungkap Hotman Paris.
"Itulah tantangan bagi seorang pengacara, makanya sukses ngerti nggak, kalau ada tantangan go ahead terus tangani tanpa ada ketakutan apapun," timpal Hotman Paris.
Sementara itu, pihak Hotma Sitompul telah menyuruh Hotman Paris untuk mundur sebagai pengacara Desiree Tarigan.
Hotman tetap pada pendiriannya sebagai pengacara.
"Yang berhak memecat saya itu hanya klien, saya tidak akan pernah mundur disuruh siapapun," ungkap Hotman Paris.
Jika memang Hotma Sitompul akan menantangnya maju ke perkara hukum, maka akan ia terima tantangan tersebut.
Hotman telah merasa berada di jalan yang benar.
Baca juga: Bantah Sebar Aib Rumah Tangga Desiree, Hotman Paris Siap Laporkan Balik Hotma Sitompul ke Peradi
Bahkan ia merasa sekalipun tak pernah mengucapkan kata-kata yang melanggar etika.
"Pas Desi datang di gerbang rumahnya kan saya nggak ada, Desi yang membuka ke konsumsi publik, pas tau Hotman Paris pengacaranya semua media langsung semangat," ungkap Hotman Paris.
Ia menganggap bahwa dengan adanya dia di dalam kasus prahara rumah tangga Desiree dan Hotma Sitompul, dapat menaikkan rating stasiun televisi.
Untuk itu banyak pihak yang iri kepadanya saat ini.
Di sisi lain, Hotman Paris telah merencanakan untuk melaporkan Hotma Sitompul ke Peradi.
"Sabar, saya itu silent but effective," ungkap Hotman Paris.
Simak berita lainnya terkait Prahara Keluarga Bams dan Hotma Sitompul
(Tribunnews.com/Pramesti Rizki)