Di sisi lain, empat pasukan elite AS Navy Seals, yakni Bill Beaman (Toby Stephens), Matt Johnstone (Ryan McPartlin), Devin Hall (Michael Trucco), dan Jimenez (Gabriel Chavarria), melakukan pengintaian di Pangkalan Angkatan Laut Rusia, di Polyarny kawasan Teluk Kola, Rusia Utara.
Dalam pengintaian, mereka juga menemukan fakta bahwa ada upaya kudeta yang dilakukan Menteri Pertahanan Rusia, Laksamana Dmitri Durov (Michael Gor) terhadap Presiden Rusia, Zakarin (Alexander Diachenko).
Mereka menyandera presiden dan membunuh ajudan presiden.
Mendapatkan informasi ini, AS mengambil inisiatif untuk melakukan misi penyelamatan terhadap presiden Rusia atas kudeta tersebut.
Upaya itu dilakukan untuk mencegah meletusnya Perang Dunia Ketiga.
Glass dengan kru kapal selamnya, sekaligus pasukan elite Navy Seals bahu-membahu menuntaskan misi penyelamatan tersebut.
Sepanjang 2 jam 1 menit, film tersebut menyuguhkan adegan yang menegangkan.
Terutama adegan pertempuran di laut.
Seperti saling menembakan torpedo dan peledaknya kapal akan menjadi pemandangan menegangkan.
Salah satu adegan menarik adalah bagaimana ladang ranjau di pangkalan Polyarny mampu dilewati oleh kapal selam Hunter Killer.
Hal itu tidak lepas dari sifat bijaksana Glass yang mampu membuat Kapten Adropov (Michael Nyqvist), tahanannya berbalik membantunya.
Meski menonjol dalam pertempuran laut, upaya pertempuran di darat juga tidak kalah menarik.
Empat pasukan elite AS bak superhero ketika membebaskan presiden Rusia dari tahanan pasukan kudeta.
Sosok Butler sebagai Glass, komandan kapal selam penyelamat AS ini menjadi sosok yang vital.