Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alivio
TRIBUNNEWS.COM - Juara Miss Universe 2020, Andrea Meza dalam statementnya menyebut kecantikan bukan sekedar penampilan tetapi dari hati cara berperilaku.
Meksiko berhasil juarai Miss Universe 2020. Mahkota Miss Universe ke-69 jatuh kepada Andrea Meza setelah melewati beberapa babak.
Andrea Meza mengalahkan 4 finalis lainnya dari TOP 5, yaitu Julia Gama dari Brasil, Janick Maceta dari Peru, Adline Castelino dari India, dan Kimberly Jiménez dari Republik Dominika.
Baca juga: Kostum Miss Myanmar di Ajang Miss Universe 2020 Hilang, Warga Myanmar di AS Bantu Cari Penggantinya
Baca juga: Persiapan Puteri Indonesia 2020 Ayu Maulida Putri Ikuti Ajang Miss Universe 2021
Sebelum mengalahkan keempat lawannya, Andrea Meza bersaing di babak tanya jawab serta babak pertanyaan di mana masing-masing peserta mendapat satu tema untuk dikomentari.
Para kandidat secara singkat membahas topik-topik seperti kemiskinan global, kesehatan mental, dan perubahan iklim
Lima kandidat Miss Universe 2020 berbicara tentang berbagai masalah sosial dalam pernyataan terakhirnya di final kontes.
Setiap kandidat memilih kartu dengan topik yang harus mereka bicarakan dengan jujur selama 30 detik.
Dalam hal ini, Andrea Meza membahas mengenai nilai kecantikan yang mutlak menurutnya.
"Kita hidup dalam masyarakat yang semakin maju, dan seiring kita maju sebagai masyarakat, kita juga semakin maju dengan stereotip," ucap Andrea Meza, Miss Universe asal Meksiko dalam statementnya, Senin (17/5/2021).
"Saat ini kecantikan bukan hanya cara kita memandang, bagi saya kecantikan memancar tidak hanya dalam jiwa kita tetapi juga dalam hati kita, dan cara kita berperilaku. Jangan pernah mengizinkan seseorang mengatakan bahwa Anda tidak berharga," tambahnya.
Selain juara Miss Universe 2020, sebelumnya Meza juga sempat dinobatkan sebagai salah satu Miss World 2017 yang digelar di Sanya, China. Meza ditempatkan sebagai runner up pertama setelah Manushi Chhillar dari India.
Saat ini, ia tengah bekerja untuk City Institute for Women yang bertujuan untuk memerangi kekerasan berbasis gender.
Meza juga menjadi bagian dari asosiasi amal global yang mengumpulkan dana untuk kelompok-kelompok tertindas.
Tak hanya itu, kepeduliannya terhadap kesejahteraan hewan membuatnya menjadi seorang vegan.