Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktor dan presenter Ibnu Jamil tak menampik istrinya, Ririn Ekawati menerima banyak komentar negatif setelah menikah dengannya.
Ririn Ekawati Dihujat Netizen saat ikut turun langsung menemani sang suami, Ibnu Jamil ke kedai usaha kulinernya untuk membantu berjualan.
Ibnu menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak sakit hati atas komentar warganet yang banyak mengkritik dan bahkan menghina istrinya sendiri, Ririn Ekawati yang juga dianggap sampai naik kelas karena ikut mensupport usaha suaminya.
Baca juga: Belum Program Anak dengan Ririn Ekawati, Ibnu Jamil Fokus Pada Kehidupan Keluarga yang Tetap Seru
Baca juga: Ibnu Jamil Akui Gampang Dekat dengan Anak Ririn Ekawati
"Kami engga ada dan engga pernah sakit hati," kata Ibnu Jamil ketika ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Pria berusia 39 tahun itu menilai komentar pedas warganer adalah masukan untuk dirinya dan juga Ririn. Mereka pun akan menanggapinya dengan baik tanpa maksud untuk menjelekan.
"Kita tanggapi sesuai dengan yang kita alami supaya gak memberikan dampak negatif buat
orang banyk. Penginnya diputer lebih ke positf," ucapnya.
"Kalau kita nanggapin sesuatu yang negatif, kita ikutan negatif juga ya buat apaan," sambungnya.
Mantan suami Ade Maya itu langkah Ririn turun langsung membantunya berjualan, karena ingin memberikan motivasi ke masyarakat luas, untuk tetap berjuang ditengah kondisi pandemi covid-19 yang tidak tahu kapan akan berakhirnya.
"Apapun usahanya selagi gak ngerepotin dan ngerugiin orang, selagi gak minjem sama orang, udah lo harusnya bersyukur dan harusnya bangga," jelasnya.
Baca juga: Lebaran Spesial, Jadi Imam Salat Idul Fitri di Keluarga Ririn Ekawati, Ibnu Jamil: Ini Sejarah Hidup
Baca juga: Ririn Ekawati Dihujat Netizen Gara-gara Dagang Batagor, Ibnu Jamil Langsung Angkat Bicara
"Mau usahanya online, buka warung, jualan batagor, jualan apa segala macam, lakuin selagi kita punya sesuatu yang menarik, barang kita layak dijual, dan memang diterima pasar kenapa nggak," tambahnya.
Ibnu Jamil menganggap bahwa sosial media baginya untuk menebar kebaikan, bukan menebar kekayaan yang jatuhnya menjadi boomerang untuk diri sendiri.
"Jadi ya media sosiap enggak melulu harus bagi bagi uang, gak melulu harus bagi hadiah, kadang caption dengan beberapa kata-kata bisa menginspirasi orang memberikan semangat buat orang," ujar Ibnu Jamil. (