Yuyun mengatakan bahwa dirinya dan keluarga alami kesulitan biaya untuk membiayai pengobatan Pak Ogah.
Padahal Pak Ogah harus segera menjalani operasi untuk mengatasi penyumbatan di otaknya.
"Kalau untuk operasi belum terpikir sampai ke situ. Kalau di rumah sakit, sekarang BPJS baru diaktifin," ujar Yuyun.
"Kemarin pun sempet 11 juta untuk 3 tahunan enggak bayar BPJS, (baru) sempat dibayar," lanjutnya.
Yuyun mengatakan bahwa dirinya dan keluarga sempat berjuang mencari dana hingga meminjam sana sini untuk biaya rawat inap Pak Ogah.
Sebab, sejak Pak Ogah tak lagi mengisi suara, sudah tak ada lagi pemasukan untuk pengobatan.
"Dan hampir karena untuk mencarinya agk sulit hampir kena umum cuman dari administrasi masih ‘yaudah coba deh dicari sampai sore’ akhirnya ada dari anak, pinjem," terangnya.
"Kan kalau Dia kan kalau ada dubbing ada uang, kalau enggak dubbing enggak ada uang. Dan memang dubbing itu maksudnya nggak ada yang lain tabungan, ya terbatas lah," ungkapnya.
Masih Sempat Bekerja Sebelum Sakit
Sebelum pandemi job untuk mengisi suara karakter Pak Ogah masih banyak. Namun sejak jatuh sakit dan pandemi melenda Pak Ogah sudah tak aktif lagi.
"Masih aktif, sebelum sakit masih di Laptop Si Unyil," kata Yuyun.
"Sebulan 7 kadang-kadang, sejak covid (sepi)," lanjutnya.
Yuyun mengatakan bahwa sejak pandemi Covid-19, job mengisi suara mulai sepi.
"Tergantung ada tiga ada berapa gak bisa dipstiin, semenjak Covid-19 ini lebih sepi lah," ungkap Yuyun.
"Pas sakit masih dibayar waktu itu. Itu untuk bayar BPJS tapi gak cukup karena 11 juta kan butuhnya," tambahnya.
Sudah tiga bulan terakhir ini Pak Ogah sakit penyumbatan otak yang mempengaruhi emosinya.
Yuyun mengatakan bahwa saat ini dirinya merasa kesulitan untuk membayar biaya pengobaran Pak Ogah.
Cerita Awal Mula Pak Ogah Alami Sakit Penyumbatan Pembuluh Darah di Otak
(Tribunnews.com/Bayu Indra Permana/Fauzi Alamsyah/Anita K Wardhani)