Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alivio
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ditunjuknya Abdi Negara Nurdin atau populer disapa Abdee Slank sebagai komisaris di Telkom Indonesia menarik perhatian Iwan Fals.
Penyanyi legendaris ini berkomentara melalui cuitannya di Twitter belum lama ini.
Iwan Fals memberikan ucapan selamat kepada Abdee atas jabatannya yang baru.
"Wuih mantap Abdee, semakin gondrong, semakin rock n roll. Sehat dan bahagia," tulis Iwan Fals, dikutip Tribunnws, Minggu (30/5/2021).
Baca juga: Menakar Kepantasan Abdee Slank Jadi Komisaris Telkom, Ahmad Dhani Apresiasi Jokowi, Ini Kata Ekonom
Baca juga: Abdee Slank Jadi Komisaris Telkom, Komisi VI DPR: Jabatan BUMN Bukan untuk Balas Jasa
Tak hanya itu, Iwan Fals juga berpesan agar Abdee dapat amanah dalam mengemban jabatannya, di akhiri emotikon peace.
"Semoga Amanah," tambah Iwan Fals.
Dari Musisi ke Komisaris BUMN, Ini Perjalanan Karier Abdee Slank
Seperti diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir secara mengejutkan menunjuk Abdee Slank atau Abdi Negara Nurdin untuk menjadi komisaris Independen PT Telkom Indonesia Tbk (Persero).
Abdee Slank selama ini dikenal sebagai musisi.
Baca juga: Gitaris Slank Jadi Komisaris Telkom, CORE: Jangan Lihat Abdee Slank Hanya Sebagai Musisi
Baca juga: Abdee Slank Jadi Komisaris Independen Telkom, Mantan Istri: Dia Sangat Jujur dan Benci Korupsi
Hobinya bermusik diawali saat diusia 20 tahun, Abdee Slank sempat menempuh pendidikan musik di sekolah milik Dwiki Darmawan.
Sebelum bergabung dengan Slank, Abdee sempat tergabung dalam band seperti Flash, Interview, dan Enemest.
Abdee baru bergabung dengan Slank pada tahun 1997 untuk menggantikan posisi Pay sebagai gitaris.
Sejak bergabung, Abdee sudah membantu Slank melahirkan 6 album yakni Tujuh (1997), Mata Hati Reformasi (1998), Virus (2001), Anthem for The Broken Hearted (2009), I Slank U (2012), Slank Nggak Ada Matinya (2013).
Menolak Masuk Pemerintahan
Beberapa waktu sebelumnya, Abdee Slank sendiri sempat menyatakan tak tertarik masuk ke salah satu struktur pemerintahan.
Saat itu, ia digadang-gadang akan menduduki posisi strategis di Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).
"Saya tidak punya minat di sana. Menurut saya, yang bekerja di sana haruslah yang menguasai bidangnya, profesional, dan punya waktu. Saya masih ingin melanjutkan karier di musik," kata Abdee Slank saat itu.
Abdee Slank menuturkan, setelah gelaran Pilpres, memang belum ada tawaran apa pun dari pemerintah agar dirinya masuk dalam struktur Badan Ekonomi Kreatif.
"Kalaupun ada tawaran, saya pasti menolak," ujarnya.
Keluarganya Akrab dengan Dunia Politik, Jabatan Ayahnya Tak Main-main
Rupanya, Abdee Slank tak hanya gemar dengan dunia musik, melainkan dengan dunia perpolitikan.
Bahkan ia juga datang dari keluarga yang berlatar belakang politik.
Ayahnya, Andi Cella Nurdin, diketahui merupakan seorang politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) asal Sulawesi Tengah selama 25 tahun.
Latar belakang ayahnya yang seorang politikus itu ternyata berpengaruh pada cara berpikir Abdee Slank dari kecil hingga saat ini.
Bahkan saat remaja pun ia sudah berani memperjuangkan keadilan.
Saat dirinya masih mengemban pendidikan SMP, tepatnya di SMP Negeri 1 Donggala, Abdee Slank sudah gemar memperjuangkan haknya sebagai seorang siswa.
Ia bahkan sampai mengumpulkan teman-teman sekolahnya hanya untuk meminta pertanggungjawaban pihak sekolah akan teman-temannya yang tak lulus akibat adanya kecurangan.
Kala itu ia bersama temannya beraksi dengan menyanyikan lagi Pink Floyd yang berjudul Another Brick in the Wall di depan para guru.
Menariknya, liriknya diubah menjadi bahasa Indonesia menjadi 'Hei luluskan teman kami'.