News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Antrean BTS Meal

Heboh BTS Meal di Indonesia, Bikin Warga Korsel Tercengang, Kini Gerai Pun Diminta Hilangkan Promo

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar foto promo BTS Meal di akun Instagram @mcdonaldsid.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Indonesia menjadi satu di antara negara dengan penggemar Bangtan Boys atau BTS terbanyak di dunia.

Jumlah ARMY (sebutan fans BTS) diperkirakan mencapai ratusan hingga jutaan orang.

Nama BTS meramaikan jagat dunia maya dan realitas. 9 Juni 2021 karena menu kolaborasi McDonald's dengan boygroup asal Korea Selatan, BTS, yakni BTS Meal diluncurkan.

BTS Meal dipasarkan di 50 negara, termasuk di Indonesia.

Hanya dapat dipesan melalui aplikasi layanan pesan antar makanan, seperti GoFood, GrabFood, ShopeeFood, dan lain-lain.

BTS Meal merupakan paket makanan berisikan nugget ayam, kentang goreng, dan minuman bersoda ini.

Tepat di hari yang sama, saat peluncuran, pukul 11.30 WIB, ponsel milik Sunardi berdering, tanda pesanan dari pelanggan.

Sopir Ojek Online ini, diminta untuk memesan BTS Meal. Ia langsung bergegas, meski melihat antean yang cukup panjang.

"Wah jam 12an itu udah ngantre banget. Saya ngantre dua jam lebih mas," ujar Sunardi (55) bercerita soal pengalaman memesan BTS Meal. Diceritakannya pada Jumat (11/6/2021).

Meski lelah mengantre, ucap Sunardi, ia merasa senang lantaran dikasih upah tambahan dari pemesan.

Jumlahnya cukup besar, karena pesanannya juga tiga paket BTS Meal. "Saya dikasih Rp 200 ribu. Alhamdulillah," ucapnya.
Antusiasme Army, nama fans dari BTS, di Indonesia bahkan membuat masyarakat Korea Selatan terheran-heran.

Banyak dari mereka tidak menyangka kepopuleran BTS bisa mampu membuat antrean yang cukup panjang dan lama.

Tasya Mutiara Ramlan (21) admin dari akun fanbase @ARMYTEAMID yang memiliki lebih dari 260 ribu pengikut di Twitter, mengaku belum dapat merasakan BTS Meal.

"Karena saking banyaknya dan keburu ditutup sementara," ujarnya.

Membeli BTS Meal, bagi Tasya, adalah bentuk dukungan kepada BTS. Tentunya dengan kemasan yang juga menarik untuk dimiliki

."Penasaran sama sausnya juga. Apalagi sebelum di Indonesia kan' sudah rilis di negara lain dan sudah ada spoilernya juga jadi sudah antusias sebelum rilis di Indonesia," ucap Tasya.

Pakar pemasaran Universitas Gadjah Mada (UGM) Bayu Sutikno menerangkan, menggandeng grup K-pop terkenal merupakan ide pemasaran yang kreatif.

"Strategi pemasaran ini kreatif di tengah situasi penurunan omzet yang dialami berbagai sektor bisnis termasuk jaringan waralaba selama masa pandemi Covid-19," ucap Bayu.

Bayu berujar, McD melakukan strategi targeting pemasaran pada Army yang memiliki fandom yang besar dengan anggota lebih dari 18 juta orang.

Tidak heran, launching BTS Meal disambut hangat oleh Army Indonesia.

"Para Army memperlakukan BTS sebagai reference utama dan panutan dalam perilakunya setidaknya dalam 4F yakni fashion, fun termasuk musik, film, dan food," tutur Bayu.

Dalam konteks acuan terkait makanan atau food, lanjut Bayu, maka McD meluncurkan BTS Meal. Strategi yang digunakan McDonald's ini masuk dalam Brand Community Marketing dan Viral Marketing.

Hal ini disebabkan BTS Meal menyasar pada konsumen yang spesifik yaitu penggemar BTS. Para Army dikenal memiliki loyalitas yang tinggi pada grup idolanya.

Sementara itu imbas dari promo BTS Meal, sebanyak 32 gerai restoran cepat saji asal Amerika Serikat tersebut kena sanksi.

Rincian sanksinya antara lain, 12 gerai diberi sanksi teguran tertulis, 19 gerai disanksi penutupan 1x24 jam, dan 1 gerai disegel selama 3x24 jam.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menjelaskan kalau pihaknya sudah menganjurkan kepada manajemen gerai untuk menghilangkan promo BTS Meal.

"Kami mengusulkan kemarin supaya aplikasi yang BTS Meal itu dihilangkan dulu atau ditutup sementara. Jangan sampai terjadi kerumunan seperti ini," ujarnya.

Yusri mengatakan manajemen gerai baru sebatas menyampaikan permintaan maaf dan berjanji akan memperbaiki sistem agar tidak terjadi kerumunan.

"Manajemen gerainya sudah diklarifikasi, artinya diambil keterangan. Mereka minta maaf dan akan memperbaiki sistem untuk tidak terjadi kerumunan seperti kemarin," ucap Yusri Yunus. (tribun network/denis destryawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini