"Perasaan aku hari itu emg udh agak beda dan gerakan janin di perut juga ga begitu aktif kayak biasanya..
Akhirnya aku memutuskan ke RS lagi di malemnya.. aku di CTG dan USG.. " lanjutnya.
Hingga diketahui cairan bening yang sempat keluar dua kali tersebut adalah air ketuban.
"Dan di situ ketauan air ketuban ku yang hari sebelumnya 9,6 menurun jadi 7 cuma dalam waktu 1 hari,
Aku lgsg di cek lebih dalam dan ternyata benar bahwa rembesan dari kemarin itu adalah air ketuban." terang Dinda.
Baca juga: Dinda Hauw dan Rey Mbayang Sepakat Urus Anak Tanpa Bantuan Baby Sitter
Baca juga: Dinda Hauw Telah Melahirkan, Rey Mbayang Akui Masih Tak Percaya Miliki Anak di Usia 22 Tahun
Dokter Memberikan Dua Pilihan
Dinda Hauw menyebut jika dokter memberikan dua pilihan kepadanya dan Rey Mbayang.
Ia akan diinduksi jika ingin melahirkan normal atau melakukan persalinan secara sesar.
Namun dokter juga memberi syarat jika memilih persalinan normal, Dinda harus segera melahirkan dalam jangka waktu 24 jam setelah diinduksi.
"Akhirnya malem itu juga dokter kasih pilihan aku untuk di induksi kalo mau lahiran normal tapi dengan syarat batas waktu 24jam..,"
Dinda pun turut menceritakan proses hingga rasa sakit selama diinduksi.
"Induksi rasanya kayak apa ? Wah hehe luar biasa masya Allah sakit nya..
Induksi pertama aku bisa melewati, walaupun hanya sampe di pembukaan 1, setelah 6 jam aku di induksi lagi yg ke 2 tapi ternyata pembukaan nya cuma naik sedikit ke 2… dan setelah 6 jam lagi aku tetep coba lagi untuk induksi yang ke 3…,"
Baca juga: Dinda Hauw dan Rey Mbayang Dikaruniai Anak Laki-Laki, Ini Arti Nama sang Buah Hati
Sampai pada akhirnya, Dinda hanya bertahan pada induksi ketiga.