TRIBUNNEWS.COM - Bintang pop Amerika Serikat Britney Spears meminta maaf kepada penggemar karena tidak jujur tentang perasaannya atas kasus konservatorinya.
Dalam postingan panjang di Instagram, penyanyi 39 tahun itu mengatakan dirinya menyesal "telah berpura-pura baik-baik saja selama dua tahun terakhir".
Dia beralasan harga diri dan rasa malu lah yang mencegahnya untuk mengakui kebenaran.
"Saya melakukannya karena harga diri saya dan saya malu untuk membagikan apa yang terjadi pada saya," tulisnya.
Britney juga menyebut bahwa berpura-pura baik-baik saja di media sosial sebenarnya cukup membantu.
Baca juga: Justin Timberlake Beri Dukungan untuk Britney Spears setelah Sang Mantan Jalani Sidang Konservatori
Baca juga: Pengakuan Britney Spears, Dipaksa Pakai Kontrasepsi hingga Dilarang Punya Anak Oleh Ayahnya
Dalam sidangnya, Britney mengatakan konservatori - yang dia jalani sejak tahun 2008 setelah menderita serangkaian gangguan mental - memaksanya untuk terus bekerja.
Britney bahkan membandingkan konservatori dengan perdagangan manusia.
Ia mengatakan orang lain telah mengeksploitasinya sepanjang hidupnya dan ia ingin semua itu berakhir.
Ibu dua anak itu meminta hakim untuk mengakhiri konservatori tanpa perlu penilaian medis lebih lanjut dan mengkritik ayahnya, Jamie, yang telah mengawasi sebagian besar hidupnya selama 13 tahun terakhir.
Jamie Spears dan pengacaranya mengatakan bahwa Britney Spears rentan terhadap penipuan dan manipulasi.
Ia menyebut telah menyelamatkan putrinya dari kehancuran finansial.
Saat Britney berbicara dengan pengadilan Los Angeles dari jarak jauh melalui telepon, puluhan penggemar dari gerakan #FreeBritney berkumpul di luar pengadilan untuk menunjukkan dukungan mereka dengan spanduk dan poster.
Kini, tim hukum Britney harus secara resmi mengajukan petisi ke pengadilan untuk meminta penghentian konservatori sebelum langkah selanjutnya diambil.
PENJELASAN Kasus Konservatori yang Sedang Diperjuangkan Britney Spears