Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagian selebriti tanah air dikabarkan terpapar Covid-19. Seorang di antaranya Ben Kasyafani.
Aktor sekaligus presenter itu pernah melalui hari-hari yang tak mudah setelah dirinya dinyatakan positif covid-19.
Ben Kasyafani terinfeksi Covid-19 pada tahun lalu. Saat terpapar, kondisi tubuhnya saat itu memang kurang fit.
Padahal kata Ben, lokasi syuting tempat ia bekerja telah menerapkan protokol secara baik.
"Kebetulan terpapar di tempat pekerjaan. Padahal syuting sudah prokes. Kemudian tes dua minggu sekali, akhirya dikasih kamar satu persatu," ungkapnya pada Dialog Produktif yang diselenggarakan KPCPEN dan disiarkan FMB9ID_IKP, Selasa (29/6/2021).
Baca juga: Pandemi, Ben Kasyafani dan Sissy Prescillia Bahagiakan Jiwa Raga Orang Indonesia Lewat Radio Show
Baca juga: Roger Danuarta Positif Covid-19, Cut Meyriska Cerita Gejala yang Dialami Sang Suami
Gejala yang dirasakan olehnya pertama kali adalah seperti radang pada umumnya.
Barulah menjelang sore, badan Ben mulai terasa meriang. Saat malam tubuhnya kedinginan sedangkan saat malam berkeringat.
Anehnya, suhu badannya justru normal. Saat dicek, suhu badan Ben selalu 36,5 Celcius dan tidak pernah lebih 37 Celcius.
Namun saat dirinya memegang sendiri, kondisi badan terasa lumayan hangat.
Baca juga: Komedian Edy Oglek Meninggal, Sempat Ogah Dirawat di RS hingga Cemaskan Anaknya yang Belum Nikah
Setelah tiga hari, meriang pun telah hilang, Anehnya, begitu sore, justru penciuman Ben yang menghilang. Keesokan harinya, pengecapan Ben pun rasa mulai hilang.
Kebetulan sepupu Ben ada yang menjadi tenaga kesehatan dan merawat di Wisma Atlet.
Dari sana, ia disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Setelah berkonsultasi dengan dokter, ia disarankan untuk isolasi mandiri. Ia mengikuti saran tersebut sembari mengonsumsi obat dan vitamin yang diberikan dokter.
Ben sempat khawatir selera makan yang hilang malah membuat kondisi tubuh makin drop.
Setiap makan ia selalu merasa mual dan muntah karenanya, saat awal terinfeksi, ia memilih makanan yang membangun selera.
"Takutnya selera makan hilang. Cari makan yang selera bikin makan. Akhirnya makan nasi goreng buntut di online. Rasanya bener-bener hambar. Ada pedes dikit, pahit tapi gurih masih kerasa ada bumbu. Bener-bener flat. Tapi teksturnya masih terasa," katanya lagi.
Selama isolasi mandiri, Ben setiap pagi selalu mematikan pendingin ruangan dan membuka ada jendela lebar-lebar.
Setelah tiga hari, selera makannya mulai baik dan ia pun mulai memperbaiki pola makan sehat. Tidak lupa pula terus mengonsumsi vitamin sesuai anjuran dokter.