News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Serial Kolosal ''Kurulus Osman'', Game of Thrones Ala Turki, Bakal Tayang di NET.

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Serial kolosal Turki “Kurulus Osman” menceritakan drama di balik kemegahan terbentuknya Kesultanan Utsmaniyah. Bangsa Eropa mengenalnya sebagai Kerajaan Ottoman.

TRIBUNNEWS.COM - Layaknya “Game of Thrones”, serial drama kolosal Turki “Kurulus Osman” yang merupakan sekuel lanjutan dari kisah perjuangan “Ertugrul” meletakkan fondasi Turki, tentu layak menjadi pilihan tontonan menghibur di masa pandemi covid-19.

Serial drama “Kurulus Osman” menceritakan drama di balik kemegahan terbentuknya Kesultanan Utsmaniyah, atau yang bangsa Eropa mengenalnya sebagai Kerajaan Ottoman.

Cerita drama “Kurulus Osman” menghadirkan tokoh muda Turki Oghuz bernama Osman sebagai karakter utama yang hadir di tengah konflik internal maupun eksternal bangsanya bersama pengikutnya yang merupakan cikal bakal berdirinya dinasti Ottoman.

Layaknya drama penuh intrik dan konflik dalam kerajaan, Osman sebagai penerus ayahnya berusaha menjaga marwah bangsanya dari ambisi tahta dan keserakahan kalangan terdekatnya, termasuk kerabatnya sendiri.

Selain itu, agresi dari bangsa lain, Byzantium (Kekaisaran Romawi) dan bangsa Mongol, juga menjadi tekanan sulit di tengah konflik internal di sekitar Osman.

Baca juga: 4 Kisah Percintaan di Drama Hospital Playlist 2: Pacaran Rahasia Ahn Jung Won hingga LDR Kim Jun Wan

Kisah romansa juga mewarnai drama “Korulus Osman” dengan hadirnya figur-figur cantik Turki dalam lingkaran kerabatanya yang ternyata menyukai sikap ksatria Osman.

Romantika Osman Bey yang disukai putri cantik pamannya, Aygul, dan ketertarikan Osman dengan putri ahli sufi Syeikh Edebali yang bernama Bala Hatun ternyata mengantarnya pada sebuah polemik drama cinta dan cemburu yang menarik.

Serial drama “Kurulus Osman” atau “Establishment: Osman” telah ditayangkan di Turki sejak 2019 dengan jalan cerita melanjutkan sekuel “Ertugrul” sebelumnya.

Sesuai catatan sejarahnya, drama “Kurulus Osman” diprediksi akan hadir lebih lengkap dengan latar berdirinya Kesultanan Turki Utsmani.

Baca juga: 5 Fakta Serial You Are My Spring, Drama Korea Terbaru Netflix, Penulis Naskah Bocorkan Inspirasinya

Layaknya sebuah drama penuh konflik dan intrik, “Game of Thrones” versi muslim ini juga memiliki sejumlah adegan pertarungan dalam setting middle age yang tentu dikemas secara lebih paripurna dengan teknologi terkini. Tak heran, “Kurulus Osman” mendapatkan banyak pujian dari penggemar dizi (drama Turki) di Turki dan sejumlah negara penayang lainnya.

Serial drama “Kurulus Osman” terbilang cukup sukses pemunculannya di negara asalanya, maupun di manca negara.

Di Albania,“Kurulus Osman” menjadi tayangan televisi yang paling banyak ditonton sepanjang tahun 2020.

Begitu juga dengan sukses penayangan “Kurulus Osman” di Pakistan yang cukup mendapatkan antusiasme seperti sekuel drama serial sebelumnya, “Ertugrul”.

Selain kedua negara tersebut, “Kurulus Osman” juga cukup sukses tayang di Afganistan, Aljazair, Somalia, Tunisia, Britania Raya, Uzbekistan, dan Bangladesh.

Di Asia Tenggara, “Kurulus Osman” juga berhasil memikat penggemar serial drama negeri jiran.

Permaisuri dari Raja Malaysia, Ratu Malaysia Tunku Azizah Aminah Maimunah Iskandariah yang merupakan salah satu penggemar berat Serial Kurulus Osman.

Ia bahkan sempat mencuitkan di media sosial tentang antusiasmenya terhadap serial drama Turki tentang pendiri Kerajaan Ottoman tersebut.

Sang ratu meluangkan waktunya untuk menyaksikan sekuel dari “Kurulus Osman” yang direkomendasikannya sebagai drama Turki dengan tontonan menarik yang menghadirkan cerita kepemimpinan Islam yang luar biasa.

Fenomena drama Turki memang begitu menarik, tak terkecuali bagi penggemar serial drama di Indonesia.

Sebelumnya, serial “Muhtesem Yuzyil” alias “Magificent Century”, atau yang di Indonesia dikenal dengan judul “Abad Kejayaan” menjadi salahsatu contoh sukses serial drama Turki dengan raihan 500 Juta penggemarnya di 70 negara berbeda.

Di Indonesia, Serial drama kerajaan Ottoman asal Turki tersebut berhasil mendulang rating positif menggantikan kejayaan serial-serial India saat itu.

Kehadiran drama Turki tentang Kerajaan Ottoman “Abad Kejayaan” mampu menggantikan sukses Serial “Mahabarata” yang tayang sebelumnya, bahkan sempat merubah peta persaingan tayangan serial di Indonesia.

Cerita drama dengan latar belakang Kerajaan Ottoman tersebut saat itu berhasil mendapat respon positif dengan share kepemirsaan rata-rata mencapai sebesar 17.6 yang membuat serial tersebut singgah menjadi program papan atas pada jam tayangnya.

Serial drama kerajaan Ottoman serupa lainnya sesungguhnya juga pernah mampir ke Indonesia berjudul “Ertugrul”, yang sempat hadir di tahun 2015.

Namun, karena promosi yang minim dan tayang terlalu malam, drama kolosal Turki tersebut menjadi kurang terdengar keberadaannya.

Padahal serial “Ertugrul” bukan hanya populer di Turki, namun juga sangat diminati di negara Asia, seperti Pakistan, bahkan India yang dikenal sebagai negara yang cukup produktif dengan serial dramanya.

Seperti drama sekuel teranyarnya “Kurulus Osman”, drama “Ertugrul” menghadirkan plot cerita yang menawan dengan nuansa religius, lengkap dengan pertarungan heroik dan warna mitologinya.

“Ertugrul” menghadirkan drama fiksi perjuangan sebelum pembentukan Kekaisaran Ottoman oleh ayah Osman Ghazi yang bernama Ertugrul Ghazi. Presiden Erdogan secara terbuka memuji serial drama tersebut.yang berhasil memperoleh 8,8 Juta penonton di platform digitalnya.

Fenomena menarik serial drama kerajaan Ottoman dari Turki memang bukan tanpa alasan begitu diminati di Indonesia.

Patar panorama indah kerajaan maupun pemandangan sejumlah wilayah di Turki yang menarik menjadi salahsatu daya tarik penggemarnya.

Belum lagi plot alur cerita yang tak terduga layaknya drama nyata kehidupan dan tentunya keterlibatan wajah-wajak rupawan Euro-Asia yang begitu diminati penonton dizi di Indonesia.

Data pemirsa Nielsen di 11 kota pada bulan Januari hingga September 2015 menunjukkan rata-rata waktu menonton terbanyak yang dihabiskan penonton drama kerajaan Ottoman asal Turki sepanjang 31 menit.

Durasi tersebut paling tinggi dibandingkan durasi menonton serial India dengan rata-rata waktu menonton 21 menit, dan serial lokal dengan rata-rata hanya 18 menit.

Saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat seperti ini, Indonesia tentu membutuhkan cerita-cerita layar kaca menarik yang bukan saja mampu menghibur, namun juga memberikan pencerahan yang baik.

Serial drama Ottoman mungkin bisa menjadi pilihan dalam menghibur dan memberikan semangat berjuang melewati kesulitan di masa pandemi.

Layaknya gambaran yang dimunculkan dalam drama “Kurulus Osman” yang kabarnya bakal tayang di NET.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini