News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kabar Artis

Alasan Maudy Ayunda Pilih Lanjut Pendidikan S2, Ungkap Pelajaran Hidup Berharga di Amerika Serikat

Penulis: Pramesti RizkiAstarianti
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Maudy Ayunda di hari kelulusannya mengenakan kebaya berwarna merah pada 9 Juni 2021.

TRIBUNNEWS.COM - Penyanyi Maudy Ayunda baru saja menyelesaikan pendidikan S2 di Stanford University dan diwisuda pada 9 Juni 2021, lalu.

Sebelumnya, ia telah menyelesaikan pendidikan S1 di St Hilda's College Oxford, Inggris.

Ternyata, Maudy Ayunda menyimpan berbagai alasan memilih melanjutkan S2 di Stanford University.

Baca juga: Ibu Maudya Ayunda Bagikan Cerita di Balik Keputusan Menyekolahkan Anak di Sekolah Internasional

Hal itu ia sampaikan dalam kanal YouTube Maudy Ayunda yang tayang pada Senin, (12/7/2021).

"Sebenernya yang tahu diri kita sendiri kan kita gitu, kita harus melindungi ke-otentika-an kita dan siapa sebenarnya diri kita," ungkap Maudy Ayunda.

Sejak lama, ia memang telah memiliki cita-cita untuk meneruskan pendidikannya.

Baginya, dirinya sendirilah yang mengetahui seberapa besar potensinya.

Sehingga, ia harus mengejar cita-citanya untuk menjadi wanita yang berpendidikan tinggi.

"Dan yang paling penting itu bahwa kita paling mengenal diri kita sendiri, dan kalau kita menginginkan sesuatu kita harus mengejarnya," ungkap Maudy.

Baca juga: Didiet Maulana Ungkap Arti Motif Batik pada Setelan Kebaya Wisuda Maudy Ayunda: Doa dan Harapan

Pada saat ia berangkat ke Amerika Serikat, banyak orang yang memberikan komentar tentang dirinya.

Orang-orang tersebut terkesan memberikan komentar yang meremehkan Maudy Ayunda mengambil pendidikan S2.

Orang-orang berpikir jika wanita pada akhirnya hanyalah berada di rumah.

"Karena banyak banget kok ada pemikiran-pemikiran pada saat itu yang 'aduh ngapain sih S2', 'ngapain sih perempuan pendidikan tinggi-tinggi kalau nanti ujungnya di rumah'," ungkap Maudy Ayunda.

Ia sudah lebih dulu menutup telinganya dari komentar-komentar orang lain yang ditujukan kepadanya.

Komentar itu kebanyakan berasal dari orang-orang yang berada di sekitarnya.

Ia mengatakan jika lebih mengenal dirinya sendiri dan akan menjalani hidupnya dengan caranya sendiri.

"Karena aku kenal diriku sendiri dan aku tahu hidup seperti apa yang ingin aku jalani," ungkap Maudy Ayunda.

Ia berpesan kepada seluruh masyarakat untuk tetap mengejar keyakinan mereka masing-masing.

Baca juga: Bikin Bangga, Maudy Ayunda Resmi Sandang Gelar Master dari Stanford University

Karena menurut Maudy, suatu keinginan yang terus dikejar dengan cara berjuang akan membuahkan hasil yang maksimal.

Selain mendapatkan ilmu di Stanford University, ia juga mendapatkan banyak pengalaman berharga.

Ia mendapatkan pelajaran hidup yang dapat mengubah dirinya menjadi lebih baik.

Hidup di Amerika Serikat selama dua tahun, ia menjadi pribadi yang lebih sederhana.

"Akhirnya, setelah dua tahun ini aku telah merasa menjadi orang yang lebih sederhana," ungkap pelantun lagu Perahu Kertas ini.

Awal kedatangannya di Amerika Serikat, ie berpikir ingin mengubah dunia.

Namun, pada akhirnya dirinya sendiri yang telah diubah oleh banyak pelajaran hidup yang ia dapatkan.

"Dua tahun lalu aku datang ke Stanford ingin mengubah dunia, tetapi malah mengubah diriku sendiri secara personal," ucap Maudy Ayunda.

Ia mengatakan ingin terus bahagia setelah pulang ke Indonesia.

Maudy juga ingin membuat banyak orang tersenyum melihatnya.

Sampai sebelum ia pulang ke Indonesia, Maudy merasa terharu saat melihat tempatnya menimba ilmu selama dua tahun itu.

Ia sering berjalan-jalan keliling kampus dan menangis sendirian.

"Beberapa minggu terakhir, terkadang aku suka jalan-jalan keliling kampus, dan aku bisa tiba-tiba terharu dan menangis," ucap Maudy.

Ia amat sangat merasa kehilangan kehidupannya yang bahagia ketika berada di Amerika Serikat.

Ia merasa akan kehilangan pengalaman terindahnya ketika hidup sendirian jauh dari keluarganya.

"Karena aku merasa akan sangat kehilangan," ungkap Maudy.

Selama dua tahun ini, Stanford merupakan rumah keduanya.

Ia merasa belum siap meninggalkan rumah keduanya untuk pulang ke Indonesia.

"Jadi rasanya pahit dan manis, karena satu sisi aku akan pulang tapi di sisi lain rasanya seperti belum siap juga meninggalkan tempat ini," ungkap Maudy Ayunda.

Simak berita lainnya terkait Maudy Ayunda

(Tribunnews.com/Pramesti Rizki)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini