Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lonjakan kasus covid-19, membuat pemerintah harus mengambil tindakan.
Di antaranya memberlakukan kebijakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sejak 3 Juli.
Mau tidak mau, sebagian besar masyarakat harus bekerja dari rumah. Namun belakangan ada masalah baru yang mungkin tidak di sadari eh masyarakat kita.
Bekerja dari rumah telah mengaburkan batasan antara kerja dengan istirahat.
Hal ini diungkapkan oleh psikolog klinis, Ines Kristansi M.P.si, dalam acara peluncuran program Durex terkait Kampanye #BreakTime, Jumat (16/7/2021).
Baca juga: Yang Harus Dilakukan Orangtua untuk Jaga Kesehatan Mental Anak di Masa Pandemi
"Kadang kita kerja tanpa istirahat. Push untuk kerja, tapi lupa untuk recarghe energi. Paling sederhana saja adalah tidak mengakui diri sendiri jika memiliki keterbatasan," ungkapnya.
Menurutnya, tubuh tidak bisa melakukan semua hal dalam satu waktu. Cobalah untuk membagi tugas, sharing dengan keluarga serta beristirahat.
Penting untuk menjaga kesehatan mental karena membuat kita menjadi lebih siap dan siaga menjaga kesehatan fisik.
Oleh karenanya Inez menyarankan setiap orang mengenali kondisi diri. Seperti saat lelah, manusia butuh istirahat.
Selain itu, juga perlu memilah apa saja yang bisa kendalikan dan yang tidak bisa kita kendalikan. Karena biasanya kecemasan dan beban stres timbul akibat pikiran dari hal yang tidak bisa kita kendalikan.
"Beberapa hal yang berada di luar kendali kita, misalnya WFH sampai kapan, kondisi kesehatan keluarga gimana. Nah itu semua tidak bisa dikendalikan,"katanya lagi.
Inez pun berkata perlu mengakui kesulitan yang dihadapi, lalu menyadari dan mau mencari bantuan. Kalau tidak bisa, jangan ragu untuk beristirahat atau membagi tugas dengan orang lain.