Pola makan yang sarat akan makanan olahan bisa meningkatkan gula darah individu, sehingga kadar insulin meningkat dan menyebabkan individu sering merasa lapar.
"Makanan seperti itu cenderung tidak menyebabkan rasa kenyang, sehingga kita cenderung makan berlebihan," jelas Manson.
Pola makan yang dapat mencegah obesitas
Para ahli mengatakan tidak ada diet yang secara ajaib dapat menurunkan berat badan. Kuncinya, kita membatasi asupan kalori.
"Faktanya, hampir semua diet bisa berhasil menurunkan berat badan jika diet tersebut membantu kita mengonsumsi lebih sedikit kalori."
Kita dapat mengonsumsi makanan dengan kalori berkualitas tinggi mengikuti menu makanan yang terdapat pada diet Mediterania, seperti buah-buahan, sayuran, ikan, dan minyak zaitun.
Lalu, batasi daging merah, daging olahan, dan makanan olahan. Jika ingin mengonsumsi camilan, cobalah kacang, buah, atau sayuran.
Baca juga: Rekomendasi Video Olahraga di Rumah untuk Remaja yang Alami Obesitas
"Kualitas makanan jauh lebih penting daripada kuantitas kalori," kata Manson.
"Diet berkualitas tinggi hampir mengarah pada kontrol kalori yang lebih baik. Kita mengonsumsi makanan dengan rasa kenyang yang lebih tinggi."
Obesitas harus diobati
Mayo Clinic menyatakan, tujuan pengobatan obesitas adalah demi memeroleh dan memertahankan berat badan yang sehat.
"Cara ini akan meningkatkan kesehatan kita secara keseluruhan dan menurunkan risiko terkena komplikasi yang terkait obesitas."
"Kita perlu bekerja sama dengan ahli diet, konselor perilaku atau spesialis obesitas untuk membantu kita memahami dan membuat perubahan dalam pola makan serta aktivitas."
Di samping itu, ditambahkan Mayo Clinic, pengobatan obesitas awalnya dimulai dengan menurunkan berat badan antara 5-10 persen dari total berat badan kita saat ini.
"Jika kita memiliki berat badan 90 kilogram dan mengalami obesitas, kita hanya perlu menurunkan sekitar 4,5-9 kilogram agar kesehatan kita mulai membaik."
"Semakin banyak berat badan yang kita kurangi, semakin besar manfaat kesehatan yang didapat."