Sejak sebelum pulang ke Indonesia, Denny Sumargo sempat kepikiran efek ke depannya apabila dirinya tidak melakukan karantina.
Namun, Denny Sumargo tetap memilih untuk mematuhi peraturan wajib karantina sepulang dari Amerika Serikat.
"Saya waktu awal juga sempet kepikiran, kalau nggak karantina efeknya apa ya, kalau karantina efeknya apa, dan saya pikir jangan deh, saya karantina aja yang bener karena itu tidak baik ya," ujar Denny Sumargo.
Sementara itu, ia juga menceritakan prosedur mencari tempat karantina sepulang dari luar negeri.
Saat itu, Denny sempat mencari tahu tempat-tempat karantina di Jakarta.
Ia juga telah mendapatkan beberapa kontak pihak terkait dengan tempat yang akan ia jadikan sebagai tempat karantina.
"Ya kita harus cari tahu, jadi sebelum kita masuk ke Jakarta, itu kita udah ada kontak atau kita udah urus kita mau karantina di mana," ujar Denny Sumargo.
Baca juga: Soal Rachel Vennya Kabur dari Karantina, Kepolisian Pastikan Bakal Ada Sanksi Pidana
Selanjutnya, setelah ia sudah memutuskan tempat karantina tersebut, ia harus segera menghubungi pihak yang mengurus tempat karantina tersebut.
"Kalau misalnya kita mau karantina di Wisma Atlet, ya kita harus kontak Wisma Atlet, kita mau karantina di hotel ya kita kontak hotelnya," ujar Denny.
Denny mengatakan, harus memberitahu pihak terkait soal tempat karantina sebelum sampai di Jakarta.
"Supaya nanti ketika kita tiba, hotel udah prepare untuk kamar yang buat kita karantina," ujar Denny.
Sebelum dikarantina, ia juga harus melewati beberapa prosedur terlebih dahulu.
Di antaranya harus melakukan swab dan prosedur dari imigrasi yang ada di bandara.
Barulah setelah itu, pihak hotel melakukan penjemputan.
"Bagitu sampai, kita lewati swab, kita lewati prosedur imigrasi, mereka langsung jemput bawa ke mobil, langsung ke depan pintu masuk, bukan lobby, langsung ke arah kamar," ujar Denny Sumargo.
Simak berita lainnya terkait Rachel Vennya kabur dari karantina
(Tribunnews.com/Pramesti Rizki)