Setelah kejadian tersebut, otoritas Prancis serta pengawasan CIA di Paris menganggap Mason adalah seorang teroris.
Mengetahui kejadian itu, seorang agen CIA yang bernama Sean Briar pergi untuk mengejar Mason.
Lalu terjadilah aksi pengejaran di atas atap.
Kemudian, Briar berhasil menangkap Mason.
Setelah berhasil, Briar membawa Mason ke ruang rahasia.
Sesampainya di ruang rahasia, Mason menceritakan fakta tentang kejadian tersebut.
Mason mengatakan, ia tidak mengetahui bahwa terdapat bom di dalam tas yg dicuri.
Selain itu, Mason juga mengatakan, dia mengetahui bom tersebut setelah mendapat telepon dari seorang wanita bernama Zoe.
Sementara itu, Zoe merasa bersalah atas meninggalnya empat orang karena bom tersebut.
Namun, ternyata Ledakan itu sebenarnya dilakukan oleh sekelompok tentara bayaran.
Pemimpin dari tentara bayaran tersebut adalah Rafi Bernard.
Ia adalah seseorang di balik bom tersebut.
Selain itu, ia merupakan orang yang menyuruh mereka untuk menanam bom di kantor.
Setelah mengetahui orang yang dibalik bom tersebut, Zoe melarikan diri.