Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Musisi sekaligus aktivis Melanie Subono harus menerima kenyataannya usai menjalani operasi pengangkatan rahim dan ovarium.
Sebab, tim dokter yang menangani Melanie Subono telah memvonis wanita kelahiran Jerman itu sudah tak bisa punya anak lagi.
Tak menyangka hingga kesedihan menyelimuti Melanie saat mengetahui akan hal itu. Ia bahkan belum bisa menerima vonis yang dilayangkan padanya itu.
"Gue baru ketampar kemarin. Untuk satu hal ini gue belum masih segitu terima dan belum begitu ready. Selama ini sudah dikasih tahu, tapi sekarang baru di-confirm," ucap Melanie Subono saat ditemui di kediamannya, dikawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (2/11/2021).
"Nah, 'lu sudah bukan perempuan, lu sudah enggak bisa punya anak, lu sudah enggak bisa'," ucap Melanie Subono berbicara pada dirinya sendiri.
Bahkan, tidak adanya rahim di dalam tubuh Melanie mengakibatkan dirinya sudah tidak bisa lagi untuk menjalani program bayi tabung.
Baca juga: Tumor Pecah, Manajer Sebut Melanie Subono Baru Saja Operasi Pengangkatan Rahim
Baca juga: Idap Tumor, Melanie Subono Punya Riwayat 7 Kali Operasi
"(Rahim) enggak ada. Gue cukup syok selama bertahun-tahun dokter selalu bilang, 'lu enggak bisa punya anak, lu bahkan enggak boleh memiliki anak'. (Bayi) tabung juga gue enggak bisa, bayi tabung. Karena kan kasarnya tabungnya sudah enggak ada," ujar.
Kendati demikian, wanita berusia 45 tahun ini sempat merasa menyerah dengan keadaan yang ia terima kini.
Karena dirinya sudah berkali-kali melakukan operasi pada penyakitnya yang hingga kini belum sepenuhnya sembuh.
"Putus asa enggak, kalau putus asa kayak orang mau bunuh diri. Apa ya, cape iya, nyerah iya. Sempat menjadi orang yang pesimis kali ya," ujar Melanie Subono.
"Cuma, kemarin begitu benar-benar diambilĀ kemarin siang di USG ulang, gue cukup syok sih lihat isi perut kosong. Enggak ada yang namanya rahim di perut itu," ujar Melanie Subono melanjutkan.
Melanie memaparkan penyakitnya ini timbul karena dirinya memiliki pembekuan darah yang sangat tinggi di dalam tubuhnya.
Oleh karena itu, Melanie Subono menyebut, salah satu organ dalam tubuh yang seharusnya berfungsi dengan baik, menjadi tidak berfungsi.