News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19, Menkes Tambah 20 Mesin Genome Sequencing

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, dalam webinar Bappenas bertajuk 'Bergerak Cegah Obesitas', Jumat (12/11/2021).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sebagai upaya deteksi dini varian baru penyebab Covid-19, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berencana menambah 20 mesin genom sequencing.

Adapun, pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) adalah tes untuk mendeteksi varian dari virus corona.

"Kita sudah dapat bantuan dari satu badan internasional. Rencananya kita akan tambah 20-an mesin genom sequencing yang akan kita bagi ke semua pulau," ujar Budi dalam kegiatan RDP bersama Komisi IX pekan lalu.

Baca juga: Menkes: Genome Sequencing Meningkat 20 Kali Lipat Dibanding Tahun Lalu

Baca juga: Varian Delta Plus Terdeteksi di RI, Intan Fauzi Minta Pemerintah Perkuat Whole Genome Sequencing

Pemerintah diungkap Budi, gencar melakukan deteksi dini untuk mencegah lonjakan kasus yang mengakibatkan gelombang ketiga.

Sebelumnya, pelacakan varian baru telah di-review setiap minggu di 12 laboratorium.

Namun, fasilitas genome sequencing hanya terkonsentrasi di pulau Jawa.

"Sekarang itu terkonsentrasi di Jawa, karena ini membutuhkan kompetensi dan mesin yang cukup mahal dan kompetensi," jelas mantan dirut Bank Mandiri ini.

Nantinya, mesin genom sequencing akan disebar ke seluruh pulau di Indonesia yakni dua di Sumatera, dua Kalimantan, dua di Sulawesi, dua di Maluku, dua dua Papua dan dua di Nusa Tenggara Bali.

"Sehingga dengan demikian terbagi dan kita akan kasih pada perguruan tinggi karena kompetensi untuk genome sequencing ini nggak mudah membutuhkan ahli untuk mengoperasikannya dan umumnya saintis yang bisa," ujarnya.

Dengan tersebarnya alat pemeriksaan tersebut, deteksi dan pelacakan dapat lebih cepat dan mudah tanpa harus pengirim laporan ke laboratorium di pulau Jawa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini