Laporan Wartawan Tribunnews.com, Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk mempromosikan film Kartu Pos Wini, Sinemata Prodiction menggandeng Yayasan Kanker Indonesia (YKI).
Sinemata bahkan mengajak pembicara-pembicara YKI terlibat dalam kegiatan seminar dan diskusi bertema Kanke dan Film.
“Kami butuh insight atau wawasan tentang bagaimana membuat film tentang isu kanker tanpa salah arah,” ungkap Tarmizi Abka, sutradara film Kartu Pos Wini (KPW) kepada wartawan, Rabu (1/12/2021).
Sutradara yang biasa dipanggil Om Jim, tidak ingin misleading dalam mengerjakan produksi filmnya.
Kartu Pos Wini butuh masukan dari perspektif organisasi yang sangat dekat dengan organisasi nirlaba yang dekat dengan isu-isu kanker.
"Ada kebutuhan cerita dalam Kartu Pos Wini yang membutuhkan dukungan Yayasan Kanker Indonesia dalam mengemas film," katanya.
Baca juga: Waspada! Ini 5 Penyakit yang Belum Ditemukan Obatnya, Ada HIV-AIDS dan Kanker
Dalam film Kartu Pos dikisahkan tentang Wini, seorang gadis kecil berusia enam tahun yang menderita sakit kanker darah.
Di novelet yang ditulis Ruwi Meyta disebutkan bahwa Wini menderita kanker sejak kecil.
Namun atas saran pihak YKI sebaiknya vonis atau leukemia diderita Wini sejak usia lima tahun.
Kalau digambarkan dalam cerita Wini menderita kanker darah sejak bayi, kemungkinan harapan hidupnya jauh lebih kecil.
“Masukan seperti ini memberi perpektif lebih komprehensif dari produksi film Kartu Pos Wini,” kata Aris Muda, produser film KPW.
Menggandeng Yayasan Kanker Indonesia (YKI) menjadikan film produksi Sinemata Productions ini lebih kaya dalam menyusun cerita film yang skenarionya dikerjakan Endik Kuswoyo ini.
Sempat muncul pertanyaan dari rumah produksi saat mengadaptasi novelet karya Ruwi Meyta, adakah penyintas yang bertahan dari serangan kanker hingga 44 tahun.
Ternyata menurut YKI banyak survivor dari telah mereka dampingi.
Baca juga: Mengenal Kanker Angiosarcoma, Berikut Gejala, Faktor Risiko, dan Cara Pengobatannya
Itu sebabnya, di acara Diskusi Kanker dan Film yang digelar di enam titik acara, menghadirkan para penyintas.
Melalui kehadiran dan testimoni para penyintas menjadikan produksi film Kartu Pos Wini
lebih kaya akan informasi.
Testimoni dan pengakuan para penyintas semakin meneguhkan cerita bahwa menyuntikkan semangat hidup jauh lebih memberi harapan para penderita kanker.
Kehadiran tokoh Ruth Dewayani yang diperankan Denira Niyar Wiraguna bisa menjadi tokoh atau sosok pendamping penderita kanker yang sangat berarti di film Kartu Pos Wini ini.
Di acara Seminar dan Diskusi Film dan Kanker berlangsung di Jakarta, Tangerang, Depok, Bandung, Yogya dan Solo, juga sekaligus menandai rilis trailer resmi dan poster film Kartu Pos Wini.
“Mudah-mudahan melihat antusiasme peserta diskusi juga identik dengan antusiasme penonton saat film Kartu Pos Wini dirilis di Februari 2022 nanti,” tutur Aris Muda.
KARTU POS WINI
diadaptasi dari novella karya Ruwie Meyta dengan judul yang sama
PEMAIN:
Denira Wiraguna (Ruth)
Ferly putra (Reza)
El Ryan sebagai (Krisna)
Keiko Ananta (Wini)
Soraya Rasyid sebagai (Naila)
Fiedra Azalia (Dewi)
Produser: Aris Muda, Avesina Sobli
Eksekutif Produser: Gani Subrata
Sutradara: Tarmizi Abka
Skenario: Endik Koeswoyo, Aris Muda, Saskia Desti
Produksi: Sinemata Productions/ Radepa Studio 2021