Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mohammad Alivio
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ernest Prakasa mengaku terinspirasi dari kasus korupsi dana bansos saat menggarap film terbarunya yang berjudul Teka Teki Tika.
Sebagai sutradara sekaligus penulis, komika ini mengatakan dirinya memiliki kegelisahan terhadap pandangan publik di Indonesia tentang kasus yang salama ini terjadi.
Khususnya kasus korupsi yang dianggap Ernest Prakasa sebagai dosa besar, tapi tidak untuk masyarakat.
Namun berbeda dengan skandal artis yang justru terlihat seperti masalah besar.
"Pesannya ini berangkat dari aku ngerasa orang Indonesia selalu pemaaf sama korupsi. Agak kaget ya," ucap Ernest di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (3/12/2021).
"Tapi aku ngerasa kalo ada orang yang bikin salah, ada artis yang terlibat skandal, itu jadi manusia paling hina dimuka bumi. Tapi kok kalo sama koruptor kita santai banget," lanjutnya.
Baca juga: Ernest Prakasa Mengaku Hindari Menonton Film Sebelum Produksi
Ernest mengaku dia menulis film Teka Teki Tika ini saat kasus Mantan Menteri Sosial Juliari Batubara tentang korupsi dana bansos sedang ramai diperbincangankan di publik Tanah Air.
Karena itu, ia pun terpikir untuk menuangkan harapan pada film garapannya ini, agar penonton tidak menyepelekan koruptor dan pesan moral di film ini tersampaikan.
"Sebenernya mungkin ada satu kasus yang muncul, waktunya pas gua lagi eksplor Teka-Teki Tika, yaitu korupsi Bansos waktu itu. Jadi harusnya di credit title ada terima kasih pak Juliari Batubara," ujar Ernest sambil bergurau.
"Tapi sejujurnya kasus itu jadi pemicu, penambah semangat, memang korupsi memprihatikan sekali, orang cepet lupanya," tukasnya.