Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sidang perdata kasus gugatan dugaan perbuatan melawan hukum yang menyerat nama Ustaz Yusuf Mansur baru saja digelar di Pengadilan Negeri Tangerang, Banten.
Ustaz kondang itu kembali digugat. Kali ini giliran gugatan dilayangkan oleh tiga orang korban investasi. Mereka adalah tenaga kerja Indonesia (TKI) di Hong Kong.
Dalam sidang perdana, masing-masing penggugat diwakilkan kuasa hukum.
“Hari ini sidang pertama dari gugatan tiga orang, korban daripada investasi tabung tanah, ini gugatan perbuatan melawan hukum,” ujar Asfa Davy Bya kuasa hukum pihak penggugat usai persidangan di PN Tangerang, Selasa (18/1/2022).
”Ini sidang pertama, tadi pemeriksaan berkas, kemudian dilanjutkan dengan pendaftaran mediasi,” ujarnya.
Baca juga: Gugat Ustaz Yusuf Mansur Rp 98 Triliun, Pria Ini Singgung Investasi Batu Bara dan Janji Keuntungan
Dilansir situs sistem informasi penelusuran perkara (SIPP) PN Tangerang, gugatan perkara itu tercatat dengan nomor 1391/Pdt.G/2021/PN Tng terkait perbuatan melawan hukum.
Disebutkan dalam petitum bahwa gugatan itu terkait dengan Program Tabung Tanah.
Mereka beranggapan jika program itu tidak sah dan bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.
”Kasusnya mengenai investasi tabung tanah, jadi penggugat tiga orang, mereka pada waktu itu bekerja di Hong Kong. Saat itu datang ke sana, di pengajian menawarkan invetasi tabung tanah."
"Apa tabung tanah? Itu pun juga tidak clear, karena hanya ditawatkan satu meterpersegi tabung tanah seharga Rp2,2 juta, yang mana harus didaftarkan sebagai anggota koperasi Merah Putih,” beber Asfa.
“Kenapa kita gugat? Karena sejak mereka invetasi sampai hingga hari ini, satu tidak ada laporan mengenai invetasi, untuk apa?"
"Tabung tanah itu apa sendiri kita tidak mengerti? Mudah-mudahan dalam persidangan nanti bisa dijelaskan apa yang dimaksus investasi tabung tanah itu,” ucapnya.
Sejak melakukan investasi sekitar tahun 2014, beberapa kali para korban yang berada di Hongkong mencoba menghubungi pihak Ustaz Yusuf Mansur.
Baca juga: Ustaz Yusuf Mansur Digugat Rp 98,7 Triliun Terkait Wanprestasi