Prilly Latuconsina bersama Umay Shahab turut ambil bagian dalam film Kukira Kau Rumah.
Berangkat dari pengalaman keduanya, mereka sepakat untuk mengangkat film bertema mental health.
Namun, film yang ia mainkan ini tidak menceritakan tentang OCD, melainkan kisah tentang penderita bipolar disorder.
"Karena awalnya aku sama Umay sama-sama punya mental issue dan pas pandemi angkanya naik, jadi makin tergerak lagi kita," tuturnya.
Lebih lanjut, Prilly mantap untuk mengangkat isu mental health dalam film ini karena memiliki tujuan untuk mengubah stigma negatif masyarakat perihal mental health.
"Aku ngelihat perkembangannya kalau kita cuma ngelakuin seminar atau live Instagram, itu kan yang nonton ribuan orang, ya susah lho ngerubah stigma orang-orang yang udah menyepelekan atau menganggap orang yang kena mental health itu gila."
"Makanya aku membawa isu ini ke ranah yang lebih luas, yaitu adalah film karena hopefully yang nonton bisa banyak," tutup Prilly Latuconsina.
Meskipun ada beberapa orang yang menilai dirinya terlalu berani dan nekat, tetapi Prilly akan membuktikannya dalam karya film Kukira Kau Rumah ini.
Baca juga: Pernah Datangi Psikolog Tanpa Orang Tua Tahu, Prilly Latuconsina: Masih Bisa Kerja Cuma Suka Kambuh
Dikutip dari Tribunnews, Prilly Latuconsina menjadi pemain sekaligus produser dalam film Kukira Kau Rumah.
Flm produksi Sinemaku Picture dan MD Picture tersebut mengangkat soal isu kesehatan mental, khususnya bipolar disorder.
"Nah, gimana kita akhirnya berani ambil cerita ini karena dari awal kita udah kerjasama ama bipolar care Indonesia."
"Bahkan waktu kita edit mentah kita fgd sama mereka," kata Prilly Latuconsina di XXI Plaza Senayan, Jakarta Selatan, Senin (31/1/2022).
"Sama orang-orang terkait juga, terus penyintas bipolarnya ini emang dari lima menit awal udah nangis, itu juga bikin saya khawatir tapi ternyata mereka bilang iya memang di beberapa adegan mereka ke trigger, tapi itu nggak akan membuat mereka gimana-gimana," beber Prilly.
Prilly yang berperan sebagai Niskala mengaku, film yang digarapnya bersama Umay Shahab sebagai sutradara sangat bisa dirasakan oleh para penyintas.