Dikisahkan, Sum Kuning adalah seorang perempuan penjual telur.
Sum menjadi korban perkosaan sejumlah anak muda dari keluarga pejabat.
Yati pernah membintangi sinetron-sinetron ternama, di antaranya Pernikahan Dini, Dukun Palsu, dan Nyoman dan Presiden.
Pada 1995, berkat Dukun Palsu Yati masuk nominasi pemeran utama wanita terbaik pada Piala Vidia.
Piala Vidia merupakan ajang penghargaan untuk sinetron Indonesia.
Yati dikenal sering mendapatkan peran sebagai seorang nenek-nenek baik di dalam film atau sinetron.
Sering Direndahkan Gara-gara Peran ART
Masih dari Kompas.com, Yati mengaku sering direndahkan oleh orang banyak gara-gara memerankan sosok ART.
Meski begitu, Yati tidak ingin mengambil pusing dan mempedulikan omongan orang-orang yang merendahkannya.
"Banyak (direndahkan orang lain), tapi buat saya, saya selalu pakai ilmu padi, artinya kalau memang orang mau merendahkan saya."
"Jadi biar Tuhan yang kasih karma, dia merendahkan saya, dia akan direndahkan orang lain," kata Yati dalam wawancara bersama Kompas.com 12 Juni 2020, lalu.
Ia kemudian mencontohkan cacian yang sering dilontarkan orang lain terhadapnya.
"Cuma banyak orang yang menganggap 'oh yang jadi suka pemeran pembantu', mereka tidak nontonnya (sampai) selesai," ujar Yati.
Baca juga: Curhat Yati Surachman: Merasa Pemain Senior Kurang Dihargai hingga Honor Tak Adil
Baca juga: Tak Lagi Punya Penghasilan, Yati Surachman Pinjam Kartu Kredit ke Keponakan
Kritik Sinetron Zaman Sekarang