News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Angelina Jolie Kunjungi Yaman, Bantu Pengungsi Korban Perang

Penulis: M Alivio Mubarak Junior
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar selebaran yang disediakan oleh Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) pada 6 Maret 2022 menunjukkan utusan khusus UNHCR Angelina Jolie tiba di Yaman dalam kunjungan untuk membantu menarik perhatian pada konsekuensi bencana dari konflik tujuh tahun di Yaman.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mohammad Alivio

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktris hollywood Angelina Jolie mendatangi Yaman untuk membantu para pengungsi korban perang.

Melalui postingan Instagramnya, Angelina Jolie membagikan kegiatannya di sana bersama UNHCR atau lembaga internasional yang menangani masalah Pengungsi di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memberikan bantuan.

"Saya telah mendarat di Aden, untuk bertemu keluarga dan pengungsi UNHCR @refugees dan menunjukkan dukungan saya untuk orang-orang Yaman," tulis Angelina, dikutip Tribunnews, Senin (7/3/2022).

"Saya akan melakukan yang terbaik untuk berkomunikasi dari bawah saat hari-hari berlalu," ungkapnya lagi.

Angelina Jolie berharap, peperangan yang ada di dunia ini segera berakhir, termasuk konflik yang ada di Ukraina saat ini. 

Tak hanya itu, aktris berusia 46 tahun ini menyebut bahwa warga Yaman juga membutuhkan perhatian.

"Saya di sini di Yaman untuk mendukung orang-orang yang juga sangat membutuhkan perdamaian," ujar Angelina Jolie.

Menurut Angelina, situasi di sana merupakan satu di antara krisis kemanusiaan terburuk di dunia dengan satu warga sipil tewas atau terluka setiap jam selama 2022.

"Ekonomi hancur oleh perang, dan lebih dari 20 juta orang Yaman bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup," tuturnya.

Seperti diketahui, Yaman mengalami perang saudara sejak 2014, antara pemerintah Yaman yang dipimpin oleh Abdrabbuh Mansur Hadi dan gerakan Houthi dari Dewan Politik Tertinggi yang mengklaim menjalankan negara tersebut.

Karena konflik tersebut, jutaan warga sipil Yaman terus menghadapi kelaparan karena panceklik.

Adapun lebih dari 100.000 orang dilaporkan tewas akibat konflik tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini