"Tadi aku bisikin ke mama juga 'Ma, kalau emang mama capek, mama jangan paksa diri ya'," tuturnya.
Menurut penuturannya, Mama Een lah yang menginginkan untuk dibawa pulang ke rumah.
"Karena mama yang minta, mama yang minta pulang, aku yang menahan awalnya."
"Aku bilang 'Jangan, mama tetep di rumah sakit'," ucap Kalina.
Anggota keluarganya pun hampir semua masuk ke ruang ICU sebelum Mama Een dibawa pulang.
Saat itu, kondisi sang ibunda masih dapat menggerakkan tubuh hingga berbicara, meskipun suaranya tidak jelas.
"Hampir semua keluarga masuk dalam ruangan ICU, saat itu mama masih bisa gerakin kepala, masih bisa ngomong walaupun suaranya nggak jelas," ungkap Kalina.
Dalam kesempatan tersebut, Kalina juga menyampaikan bahwa sang anak, Azka juga sudah berkomunikasi dengan Mama Een melalui telepon.
Sang ibu masih dapat memberikan respons melalui gerak bola mata.
"Tadi itu dia mau kesini, tapi udah malem kan, besok dia sekolah."
"Terus telepon, aku deketin suaranya Azka ke telinganya mama."
"Tatapannya kosong, cuma bola matanya gerak gitu," sambung Kalina.
Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, tangan Mama Een juga terasa hangat.
Namun, akhirnya kembali dingin.
"Tangannya tadi pagi sempet dingin banget, tapi tadi sempet anget lagi, sekarang dingin lagi," tutup Kalina Oktarani.
(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Berita lainnya terkait Kalina Oktarani