TRIBUNNEWS.COM - Serial Turki “Kurulus Osman” Season 2 hadir di layar kaca Indonesia.
Serial drama tersebut mengangkat cerita di balik berdirinya Kesultanan Utsmani (Ottoman) oleh Osman Ghazi, seorang pejuang muslim yang merupakan putra dari Ertugrul.
Ertugrul sendiri adalah pemimpin suku Kayi yang mengembangkan wilayahnya lewat perjuangan membantu Kesultanan Rum melawan serangan Kekaisaran Bizantium.
Kisah romansa mewarnai drama “Korulus Osman” dengan hadirnya figur-figur tampan dan cantik Turki dalam lingkaran cerita drama Osman Ghazi atau yang kerap dikenal sebagai Osman Bey.
Di akhir season pertama “Kurulus Osman”, Osman Bey bersama pengikutnya berhasil menembus Kastil Kulucahisar dengan menyamar sebagai pasukan Romawi.
Osman berhasil mengelabui pamannya yang licik Dundar Bey, dan mendapatkan dukungan dari pengikut ulama Syeikh Edebali dan kakaknya Gunduz Bey untuk menaklukan Kastil Kulucahisar dan menumbangkan Ratu Sofia yang zalim.
Kumandang suara azan-pun bergema menjadi simbol perjuangan Osman menaklukkan Kulucahisar, dan menjamin warga kastil yang berbeda keyakinan tetap dapat hidup berdampingan dengan pengikutnya.
Baca juga: Kurulus Osman, Drama Turki Penuh Konflik dan Romansa Berlatar Berdirinya Dinasti Utsmani
Drama Turki “Kurulus Osman” season 2 melanjutkan drama perjuangan Osman Bey dalam memimpin bangsanya melepaskan diri dari agresi bangsa Romawi (Bizantium) dan Mongol, serta membangun kejayaan Islam Utsmaniyah.
Pascapenguasaan Benteng Kulucahisar oleh Osman dan pengikutnya, Kaisar Bizantium Andronikos II marah besar dan mengutus Aya Nikola menjadi pemimpin baru (Tekfur) untuk merebut kembali Kulucahisar.
Di sisi lain, Ertugrul ayah Osman Bey telah kembali dari misinya khususnya melakukan perjalanan jauhnya.
Kembalinya Ertugrul yang mengalami sakit keras ternyata membawa wasiat penting untuk putranya, Osman Bey, agar menikahi putri pemimpin yang merupakan sahabatnya.
Hal ini bukan saja membuat sedih sang istri Bala Hatun, namun juga Osman Bey yang sulit menerima keputusan tersebut karena mencintai istrinya.
Baca juga: 5 Serial Indonesia Terbaik dengan Popularitas Tinggi, Adakah Favoritmu?
Sementara itu perjuangannya semakin berat dengan tekanan yang muncul dari lingkar dalam kerabatnya sendiri, Paman Dundar Bey yang ambisius dan tokoh pemimpin lainnya yang bernama Yavlak Arslan.
Belum lagi tekanan dari bangsa Mongol dan Romawi yang tentunya tak membiarkan Anatolia lepas dari kekuasaannya.