News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

5 Tips Mencegah Penularan Covid-19 saat Mudik Lebaran

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pantauan udara kemacetan kendaraan terjadi di titik uji coba penerapan Ganjil Genap di KM 47 tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Senin (25/4/2022). Pihak Kepolisian bersama sejumlah pihak terkait melakukan uji coba penerapan sistem ganjil genap arus mudik Lebaran 2022 di ruas jalan tol mulai Senin hingga Rabu mendatang, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kemacetan akibat arus mudik. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Hari Raya Idul Fitri tinggal menghitung hari. Masyarakat bersuka cita menyambutnya, karena setelah dua tahun dilarang, pemerintah mengizinkan mudik.

Mudik tahun ini juga dibarengi dengan jumlah kasus dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia yang terus melandai.

Tentu diharapkan, angka penularan dapat terus ditekan hingga tidak sampai ada lonjakan kasus tidak terkendali sebagai dampak mudik.

Pakar kesehatan FKUI Prof Tjandra Yoga Aditama membagikan lima tips yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19 saat mudik.

1. Lakukan Vaksinasi Booster

Sesuai kebijakan yang sudah ada maka bagi yang belum agar segera mendapat vaksinasi booster, baiknya bukan hanya bagi pemudik tapi juga bagi keluarga di kampung halaman.

Baca juga: Sebaran 382 Corona Indonesia Minggu 24 April 2022, DKI Jakarta Tertinggi dengan 135 Kasus Baru

"Ini bukan hanya bermanfaat bagi para pemudik tetapi juga tentu diharapkan juga punya dampak bagi memberi perlindungan juga bagi kemungkinan penularan di kampung halaman yang dikunjungi," kata dia di Jakarta, Senin (25/4/2022).

2. Jaga Protokol Kesehatan

Para pemudik agar tetap menjaga protokol kesehatan dalam hal memakai masker secara ketat dan juga secara rutin mencuci tangan.

3. Hindari Kerumunan

Para pemudik perlu berupaya optimal untuk menjaga jarak dan menghindari kerumunan, tentu tidak terlalu mudah dan perlu disesuaikan dengan situasi lapangan yang ada.

Sesuai anjuran WHO maka setidaknya ada tiga hal yang dilakukan juka harus terpaksa ada dalam kerumunan yakni sedapat mungkin kalau ada kerumunan adalah di ruang terbuka, daripada di ruang tutup.

WHO menyebutnya sebagai “open air spaces safer than enclosed spaces”. Artinya ada dua hal kalau harus berkumpul memang akan jauh lebih baik kalau dilakukan di udara terbuka saja.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini