News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Film Bioskop

Kebenaran Kisah KKN di Desa Penari, Jumlah Tokoh Tak Sesuai Fakta hingga Keterlibatan Dosen Pengawas

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Salma Fenty
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Poster film KKN di Desa Penari (kanan).

Mbak Widya pun akhirnya setuju dengan perjanjian SimpleMan tersebut.

Cerita lengkap KKN di Desa Penari versi asli atau thread (kolase tribunnews)

Baca juga: Adegan Menari di Film KKN Di Desa Penari, Aghniny Haque Butuh Latihan Satu Bulan

Baca juga: Daftar Film yang Tayang di Bioskop Bulan Mei 2022: KKN di Desa Penari hingga Cinta Subuh

Walau begitu, SimpleMan mengaku ada beberapa poin penting yang tidak ia ubah dalam KKN di Desa Penari.

"Beliau akhirnya setuju dan meminta saya untuk benar-benar mengaburkan semua poin, dari universitas, desa, bahkan bagaimana cara untuk menuju ke sana."

"Semua saya set ulang," tutur SimpleMan.

"Meski saya tidak benar-benar mengaburkan semua, karena ada beberapa poin penting yang memang lebih baik tidak diubah. Karena ada hubungannya dengan cerita ini," lanjut dia.

Dalam klarifikasinya, SimpleMan mengatakan kisah KKN di Desa Penari tidak murni persis seperti yang diceritakan Mbak Widya.

Di kisah yang ditulis SimpleMan, tokoh utama KKN di Desa Penari hanya enam orang, yakni Widya, Nur, Ayu, Bima, Anton, serta Wahyu.

Namun, faktanya adalah ada 14 mahasiswa yang mengikuti kegiatan KKN.

SimpleMan juga mengatakan dosen pengawas sebenarnya terlibat.

"Cerita yang saya tulis dengan cerita yang Beliau ceritakan tidak murni semua sama. Ada beberapa bagian yang harus saya susun ulang."

"Sebenarnya, yang terlibat dalam kegiatan ini ada 14 orang."

Baca juga: 6 Hari Tayang, Film KKN di Desa Penari Tembus 2 Juta Lebih Penonton

Baca juga: Perjalanan Film KKN di Desa Penari, Berawal dari Utas di Twitter hingga Diangkat Layar Lebar

"Tidak hanya 14 orang, bahkan ada dosen pengawasnya juga terlibat," ujar SimpleMan.

SimpleMan memilih untuk mengurangi jumlah tokoh karena tidak ingin kewalahan menuliskan inti cerita serta pesan yang ingin disampaikannya.

Tak hanya jumlah mahasiswa, kisah soal Widya dan Wahyu disuguhi makanan saat motor mereka mogok di hutan juga hanya tambahan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini