Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mohammad Alivio
TRIBUNNEWS.COM, AMERIKA SERIKAT - Bangtan Boys (BTS) diundang ke Gedung Putih untuk bertemu Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Hadir di Gedung Putih, grup beranggotakan 7 orang itu akan membahas tentang isu anti-Asia di Amerika Serikat dengan Joe Biden.
"Banyak dari Anda yang sudah mengenal BTS sebagai ikon internasional yang masuk nominasi Grammy," ujar juru bicara Gedung Putih, Karine Jean Pierre dikutip Tribunnewa dari kanal YouTube The White House, Rabu (1/6/2022).
"Mereka (BTS) juga memainkan peran penting sebagai duta muda yang mempromosikan pesan rasa hormat dan positif," lanjutnya.
Karine mengatakan, diskusi antara BTS dengan Joe Biden seputar representasi dan keragaman inklusi Asia serta membahas kejahatan kebencian dan diskriminasi anti Asia.
Setelah Karine berbicara, masing-masing member BTS memberikan pernyataannya tentang kejahatan anti-Asia.
Baca juga: BTS Temui Presiden Biden, Bahas Kejahatan Kebencian Anti-Asia
"Hai kami BTS dan merupakan kehormatan besar diundang ke Gedung Putih hari ini untuk membahas isu-isu penting kejahatan rasial anti-Asia, inklusi dan keragaman Asia," kata RM leader grup BTS dalam bahasa Inggris.
Selanjutnya, member BTS lainnya, Jin ikut memberikan pernyataannya lewat bahas Korea yang diterjemahkan oleh penerjemah.
Ia mengatakan bahwa mereka mendukung komunitas AANHPI (Asian American and Native Hawaiian/Pacific Islander).
Sementara itu Jimin turut bersedih karena meningkatnya kebencian dan kejahatan khususnya anti-Asia.
"Kami berada di Gedung Putih untuk membantu menghentikannya dan mendukung tujuan ini, kami ingin mengambil kesempatan ini untuk menyuarakan diri kami sekali lagi," ujar Jimin.
Kemudian, J-Hope justru mengapresiasi penggemar BTS atau ARMY yang ada di penjuru dunia dengan keberagamannya.
"Kami bisa ada di sini berkat ARMY, para penggemar kami di seluruh dunia yang berasal dari negara dan budaya yang berbeda dan menggunakan bahasa yang beragam. Kami benar-benar bersyukur," ungkap J-Hope.
Sepakat dengan J-Hope, Jungkook mengaku tak menyangka jika musisi Kore Selatan bisa menghasilkan karya yang dijangkau masyarakat seluruh dunia.
"Kami percaya musik selalu jadi penyatu yang luar biasa," ucap Jungkook.
"Tidak ada yang salah dengan menjadi beda. Kesetaraan dimulai ketika kita terbuka dan merayakan perbedaan kita," timpal Suga.
Lebih lanjut, V berharap kedepannya masyarakat dunia bisa lebih saling toleransi dan menghormati antar manusia.
"Kami berharap hari ini bisa menjadi langkah ke depan untuk kita saling menghormati dan memahami sebagai manusia," jelas V menghakhiri pidato mereka.